Pola Bakteriologis dan Uji Sensitivitas pada Sepsis Neonatorum Awitan Dini

Latar belakang. Insidens sepsis neonatorum di negara berkembang masih tinggi sekitar (1,8-18/1000). Diagnosis dan tata laksana dini sangat penting dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian pada neonatus. Tujuan. Mengetahui insidens sepsis neonatorum, bakteri penyebab serta sensitivititas dari an...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Mayetti Mayetti (Author), Ied Imilda (Author)
Format: Book
Published: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2016-11-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Latar belakang. Insidens sepsis neonatorum di negara berkembang masih tinggi sekitar (1,8-18/1000). Diagnosis dan tata laksana dini sangat penting dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian pada neonatus. Tujuan. Mengetahui insidens sepsis neonatorum, bakteri penyebab serta sensitivititas dari antibiotik yang digunakan. Metode. Penelitian retrospektif pada neonatus yang dirawat di Ruang Perinatologi Risiko Tinggi (Peristi) level II RSUP Dr. M. Djamil Padang, 1 Januari sampai 30 Juni 2009. Subjek penelitian adalah semua neonatus dengan sepsis neonatorum awitan dini disertai biakan darah positif. Kriteria eksklusi apabila data rekam medis tidak lengkap. Hasil. Terdapat 53 neonatus yang didiagnosis sepsis neonatorum dini dengan biakan darah yang positif. Staphylococcus aureus (32,6%) merupakan penyebab yang terbanyak diikuti oleh Klebsiella sp dan Enterobacter sp (masing-masing 22,6%). Sulbactam-sefoperazon dan meropenem merupakan antibiotik yang paling sensitif terhadap mikroorganisme tersebut. Kesimpulan. Bakteri terbanyak penyebab sepsis awitan dini pada 13 neonatus adalah Staphylococcus aureus. Sulbactam-sefoperazon dan meropenem merupakan antibiotik paling sensitif.
Item Description:0854-7823
2338-5030
10.14238/sp11.5.2010.326-9