HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI MADIUN

Kebisingan dapat menimbulkan respon yang berbeda terhadap tenaga kerja satu dengan yang lainnya. Pengaruh dari adanya kebisingan kepada kesehatan yaitu terjadinya kerusakan pada indera pendengar. PT.INKA merupakan industri dalam bidang perkeretaapian dengan kegiatan pembuatan dan perawatan kereta ya...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Rakhmanisa Lindhi Hanifa (Author), Tjipto Suwandi (Author)
Format: Book
Published: Banyuwangi: Prodi Kesehatan Masyarakat PSDKU Universitas Airlangga Banyuwangi, 2019-11-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kebisingan dapat menimbulkan respon yang berbeda terhadap tenaga kerja satu dengan yang lainnya. Pengaruh dari adanya kebisingan kepada kesehatan yaitu terjadinya kerusakan pada indera pendengar. PT.INKA merupakan industri dalam bidang perkeretaapian dengan kegiatan pembuatan dan perawatan kereta yang memungkinkan adanya resiko kebisingan, selain itu PT.INKA juga belum mengadakan pemeriksaan tes audiometri pada pekerjanya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara intensitas kebisingan dengan gangguan pendengaran pada pekerja di PT INKA. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan case control dengan melakukan pendekatan kuantitatif. Wawancara dilakukan pada kepala bagian K3, 15 pekerja pada welding 1 dan 15 pekerja pada kantor. Wawancara dilakukan untuk mendapat informasi mengenai variabel yang diteliti. Selain itu dilakukan observasi mengenai kebiasaan pekerja dalam pemakaian APT. Variabel bebas penelitian adalah intensitas kebisingan, usia, masa kerja dan kebiasaan memakai APT. Sedangkan variabel terikat adalah gangguan pendengaran pada pekerja. Kebisingan pada area kerja welding 1 melebihi NAB (94,8 dBA) sedangkan pada ruang kantor sebesar 63,2 dBA. Gangguan pendengaran yang terjadi pada pekerja di PT.INKA untuk kelompok terpapar yang bekerja pada bagian welding 1 sebanyak 4 responden (26,7%) dan untuk kelompok tidak terpapar yaitu pekerja pada bagian kantor sebanyak 7 responden (46,7%). Hasil uji analisis statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara intensitas kebisingan dengan gangguan pendengaran yang terjadi pada pekerja di PT.INKA. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah gangguan pendengaran yang terjadi pada pekerja belum tentu disebabkan oleh intensitas yang tinggi pada area kerja melainkan ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran tersebut.
Item Description:2580-0140
2597-7571
10.20473/jphrecode.v1i2.16246