Perbandingan Pediatric Logistic Organ Dysfunction dan Pediatric Risk of Mortality III Sebagai Prediktor Kematian Sindrom Syok Dengue di Ruang Rawat Intensif Anak

Latar belakang. Sindrom syok dengue (SSD) merupakan bentuk demam berdarah dengue (DBD) berat. Mortalitas SSD pada Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita (RSAB HK) cukup tinggi ( 13,2% ). Tujuan. Menilai perbandingan pediatric logistic organ dysfunction (PELOD) dan pediatric risk of mortality (PRISM...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Henny Rosita Iskandar (Author), Dharma Mulyo (Author), Antonius Pudjiadi (Author), Agnes Pratiwi (Author), Yuliatmoko Suryatin (Author)
Format: Book
Published: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2016-11-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_06f39a413b9c40a5be7c2d57f701db2d
042 |a dc 
100 1 0 |a Henny Rosita Iskandar  |e author 
700 1 0 |a Dharma Mulyo  |e author 
700 1 0 |a Antonius Pudjiadi  |e author 
700 1 0 |a Agnes Pratiwi  |e author 
700 1 0 |a Yuliatmoko Suryatin  |e author 
245 0 0 |a Perbandingan Pediatric Logistic Organ Dysfunction dan Pediatric Risk of Mortality III Sebagai Prediktor Kematian Sindrom Syok Dengue di Ruang Rawat Intensif Anak 
260 |b Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia,   |c 2016-11-01T00:00:00Z. 
500 |a 0854-7823 
500 |a 2338-5030 
500 |a 10.14238/sp12.6.2011.440-6 
520 |a Latar belakang. Sindrom syok dengue (SSD) merupakan bentuk demam berdarah dengue (DBD) berat. Mortalitas SSD pada Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita (RSAB HK) cukup tinggi ( 13,2% ). Tujuan. Menilai perbandingan pediatric logistic organ dysfunction (PELOD) dan pediatric risk of mortality (PRISM) III sebagai prediktor kematian SSD pada anak yang dirawat di ruang perawatan intensif anak. Metode. Penelitian prospektif, 41 anak dengan SSD yang dirawat di ruang perawatan intensif dari bulan Januari - Desember 2006 di RSAB HK dilibatkan dalam penelitian. Diagnosis SSD ditegakkan berdasarkan kriteria WHO tahun 1997 dan dikonfirmasi dengan serologi positif Dengue Blot yang dilakukan pada hari kelima demam. Perhitungan skor PELOD and PRISM III dilakukan dari hasil pemeriksaan pada hari pertama masuk ruang rawat intensif. Hasil. Terdapat 41 subyek yang diteliti, umur dari 8 sampai 180 bulan. Kematian terjadi pada 5 anak (12,1%). Rerata skor PELOD anak yang meninggal 22,2 dan yang hidup 7,7 sedangkan rerata skor PRISM III anak yang meninggal 22 dan yang hidup 9,4. Analisa skor PELOD dan PRISM III menurut Mann- Whitney U test terdapat perbedaan bermakna antara anak yang meninggal dan hidup dengan p = 0,001 untuk PELOD dan p=0,005 untuk PRISM III. Kurva receiver operating characteristic (ROC) dengan CI 95% 0,953 untuk PELOD dan 0,889 untuk PRISM III. Kesimpulan. Skor PELOD dan PRISM III merupakan alat yang baik untuk memprediksi kematian pasien anak SSD yang dirawat di ruang intensif anak. Skor PELOD sedikit lebih baik dari skor PRISM III. 
546 |a ID 
690 |a PELOD 
690 |a PRISM III 
690 |a SSD 
690 |a ruang intensif anak 
690 |a Medicine 
690 |a R 
690 |a Pediatrics 
690 |a RJ1-570 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n Sari Pediatri, Vol 12, Iss 6, Pp 440-6 (2016) 
787 0 |n https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/483 
787 0 |n https://doaj.org/toc/0854-7823 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2338-5030 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/06f39a413b9c40a5be7c2d57f701db2d  |z Connect to this object online.