POTENSI EKSTRAK KULIT LIMAU BANJAR (Citrus reticulata) DENGAN METODE DPPH SEBAGAI ANTIOKSIDAN

Radikal bebas merupakan faktor yang menyebabkan terjadinya berbagai penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif telah menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia, seperti kanker, diabetes, jantung dan penuaan dini. Tubuh memerlukan suatu substansi penting untuk membantu melindungi dari serangan r...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Bela Ghonim Nashucha (Author), Rakhmadhan Niah (Author), Lutfi Anggraini (Author), Winola Exliscia (Author)
Format: Book
Published: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin, 2019-10-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_0b72e22f5c3f4c42be21b43be1a5bf6a
042 |a dc 
100 1 0 |a Bela Ghonim Nashucha  |e author 
700 1 0 |a Rakhmadhan Niah  |e author 
700 1 0 |a Lutfi Anggraini  |e author 
700 1 0 |a Winola Exliscia  |e author 
245 0 0 |a POTENSI EKSTRAK KULIT LIMAU BANJAR (Citrus reticulata) DENGAN METODE DPPH SEBAGAI ANTIOKSIDAN 
260 |b Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin,   |c 2019-10-01T00:00:00Z. 
500 |a 10.36387/jiis.v4i2.323 
500 |a 2502-647X 
500 |a 2503-1902 
520 |a Radikal bebas merupakan faktor yang menyebabkan terjadinya berbagai penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif telah menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia, seperti kanker, diabetes, jantung dan penuaan dini. Tubuh memerlukan suatu substansi penting untuk membantu melindungi dari serangan radikal bebas yang bekerja dengan cara meredam dampak negatif dari senyawa ini yaitu antioksidan. Antioksidan alami dapat diperoleh melalui konsumsi tanaman-tanaman herbal yang mengandung metabolit sekunder antioksidan, seperti kulit limau banjar (Citrus reticulata). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak kulit limau banjar yang dinyatakan dengan Inhibitor Consentration 50 (IC50). Kulit limau banjar diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut aquadest dan dilakukan pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazly) secara spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 517 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit limau banjar mengandung antioksidan yaitu 10 ppm (29,814%), 20 ppm (35,182%), 30 ppm (43,482%), 40 ppm (50,022%), 50 ppm (58,682%) dengan nilai IC50 sebesar 39,041 ppm yang termasuk dalam range aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Kesimpulan penelitian adalah ekstrak kulit limau banjar sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber antioksidan alami bagi manusia. 
546 |a EN 
546 |a ID 
690 |a antioksidan 
690 |a aquadest 
690 |a DPPH 
690 |a IC50 
690 |a kulit limau banjar (Citrus reticulata) 
690 |a Pharmacy and materia medica 
690 |a RS1-441 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n JIIS: Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, Vol 4, Iss 2 (2019) 
787 0 |n http://e-jurnal.stikes-isfi.ac.id/index.php/JIIS/article/view/323 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2502-647X 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2503-1902 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/0b72e22f5c3f4c42be21b43be1a5bf6a  |z Connect to this object online.