Peran Sinar Matahari terhadap Derajat Keparahan dan Progresivitas Penyakit Vitiligo

Latar belakang: Peran sinar matahari dalam vitiligo belum sepenuhnya dipahami. Terapi ultraviolet merupakan salah satu terapi yang efektif untuk vitiligo. Akan tetapi, teori lain mengatakan bahwa peningkatan reactive oxygen species (ROS) yang diinduksi oleh paparan sinar matahari dapat menyebabkan k...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Tuntas Rayinda (Author), Prasta Bayu Putra (Author), Sunardi Radiono (Author), Yohanes Widodo Wirohadidjojo (Author)
Format: Book
Published: Department of Dermatology and Venereology, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga, 2019-11-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_0c98f00e24a540a6b2b8a86ce9e2f43b
042 |a dc 
100 1 0 |a Tuntas Rayinda  |e author 
700 1 0 |a Prasta Bayu Putra  |e author 
700 1 0 |a Sunardi Radiono  |e author 
700 1 0 |a Yohanes Widodo Wirohadidjojo  |e author 
245 0 0 |a Peran Sinar Matahari terhadap Derajat Keparahan dan Progresivitas Penyakit Vitiligo 
260 |b Department of Dermatology and Venereology, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga,   |c 2019-11-01T00:00:00Z. 
500 |a 1978-4279 
500 |a 2549-4082 
500 |a 10.20473/bikk.V31.3.2019.116-121 
520 |a Latar belakang: Peran sinar matahari dalam vitiligo belum sepenuhnya dipahami. Terapi ultraviolet merupakan salah satu terapi yang efektif untuk vitiligo. Akan tetapi, teori lain mengatakan bahwa peningkatan reactive oxygen species (ROS) yang diinduksi oleh paparan sinar matahari dapat menyebabkan kerusakan tirosinase dan sensitisasi sel T. Simple 1-week sun exposure recall (S1WSER) merupakan kuesioner yang telah digunakan untuk memprediksi sirkulasi 25-hidroksivitamin D pada ras Kaukasia dengan menghitung jumlah paparan sinar matahari harian. Tujuan: Mengevaluasi peran sinar matahari pada derajat keparahan dan progresivitas penyakit vitiligo. Metode: Sebanyak 22 pasien vitiligo yang menjalani narrow band ultraviolet-B (NBUVB) seluruh tubuh diminta untuk menilai jumlah paparan sinar matahari harian menggunakan S1WSER. Progresivitas penyakit didapatkan dari perbedaan antara nilai Self Assessed Vitiligo Area Severity Index (SAVASI) berdasar kondisi kulit sebelum memulai fototerapi dan kondisi lesi kulit saat ini (ΔSAVASI). Keparahan penyakit didapatkan dari skor Vitiligo Area Scoring Index (VASI) yang dinilai oleh dokter. Hasil: Jumlah area tubuh yang terpapar oleh sinar matahari atau Total Body Areas Exposed by Sunlight (TBAES) dan total skor S1WSER lebih tinggi pada kelompok pasien vitiligo, yang menunjukkan perbaikan setelah foterapi NBUVB dibandingkan kelompok yang tidak mengalami perbaikan (p<0.05). Korelasi negatif ditemukan antara TBAES dan ΔSAVASI (p<0,05, r=-0,457), meskipun demikian total skor S1WSER dan jumlah waktu terpapar sinar matahari Total Time Exposed by Sunlight (TTES) tidak berkorelasi dengan ΔSAVASI (p>0.05). Tidak didapatkan  korelasi yang signifikan antara skor VASI dan skor total S1WSER, TBAES, atau TTES (p>0.05). Simpulan: Sinar  matahari memperlambat progresifitas penyakit vitiligo. Derajat keparahan vitiligo tidak berkorelasi dengan jumlah dan waktu paparan sinar matahari. 
546 |a ID 
690 |a vitiligo 
690 |a sinar matahari 
690 |a simple 1-week sun exposure recall 
690 |a vasi 
690 |a savasi 
690 |a Dermatology 
690 |a RL1-803 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (Periodical of Dermatology and Venerology), Vol 31, Iss 3, Pp 216-221 (2019) 
787 0 |n https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/view/11020 
787 0 |n https://doaj.org/toc/1978-4279 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2549-4082 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/0c98f00e24a540a6b2b8a86ce9e2f43b  |z Connect to this object online.