UJI FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ASAM SUNTI (Averrhoa bilimbi L.) SEBAGAI ANTIMIKROBA

Tumbuhan yang berpotensi sebagai agen antimikroba sangat banyak terdapat di Indonesia.Salah satunya adalah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) yang berasal dari famili Oxalidaceae. Masyarakat di daerah Aceh pada umumnya mengolah buahnya menjadi asam sunti. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Misrahanum Misrahanum (Author), Nia Ayuningrum (Author), Hira Helwati (Author)
Format: Book
Published: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin, 2022-03-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_0f45b123f82b4496b4881f01a57bb076
042 |a dc 
100 1 0 |a Misrahanum Misrahanum  |e author 
700 1 0 |a Nia Ayuningrum  |e author 
700 1 0 |a Hira Helwati  |e author 
245 0 0 |a UJI FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ASAM SUNTI (Averrhoa bilimbi L.) SEBAGAI ANTIMIKROBA 
260 |b Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin,   |c 2022-03-01T00:00:00Z. 
500 |a 10.36387/jiis.v7i1.854 
500 |a 2502-647X 
500 |a 2503-1902 
520 |a Tumbuhan yang berpotensi sebagai agen antimikroba sangat banyak terdapat di Indonesia.Salah satunya adalah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) yang berasal dari famili Oxalidaceae. Masyarakat di daerah Aceh pada umumnya mengolah buahnya menjadi asam sunti. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui fitokimia, karakterisasi simplisia dan ekstrak serta aktivitas antimikroba ekstrak metanol asam sunti. Uji fitokimia dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu dengan penambahan reagen dan kromatografi lapis tipis (KLT). Hasil fitokimia pada masing-masing uji menunjukkan ekstrak metanol asam sunti mengandung senyawa metabolit meliputi alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, steroid dan triterpenoid. Kadar air, kadar sari larut air, kadar sari larut etanol dan total abu diperoleh 4,6; 46,6; 54,16 dan 39,6% untuk simplisia dan ekstrak secara berurutan dengan nilai 22; 42,6; 47,6 dan 10,3%. Pengujian aktivitas antimikroba menggunakan difusi sumuran pada variasi konsentrasi 10; 20; 30;40 dan 50%. Hasil zona hambat terkecil diperoleh pada konsentrasi 10% dalam rentang zona hambat sebesar 7,43-7,86 mm. Aktivitas antimikroba terbesar terdapat pada konsentrasi 50% dengan zona hambat yang terbentuk 17,76; 10,63 dan 8,7 mm untuk masing-masing bakteri dan jamur. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak metanol asam sunti lebih aktif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dari pada bakteri Escherichia coli dan jamur Candida albicans. 
546 |a EN 
546 |a ID 
690 |a Belimbing Wuluh (Avverhoa bilimbi L.) 
690 |a Asam Sunti 
690 |a Ekstrak metanol 
690 |a Antimikroba 
690 |a Fitokimia 
690 |a Pharmacy and materia medica 
690 |a RS1-441 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n JIIS: Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, Vol 7, Iss 1 (2022) 
787 0 |n http://e-jurnal.stikes-isfi.ac.id/index.php/JIIS/article/view/854 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2502-647X 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2503-1902 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/0f45b123f82b4496b4881f01a57bb076  |z Connect to this object online.