Hubungan Status Gizi Anak Usia 2-5 Tahun dengan Kelainan Jantung Bawaan Biru di RSUD Dr Soetomo Surabaya

Latar belakang. Kelainan jantung bawaan biru adalah tipe umum dari kelainan jantung bawaan yang salah satunya disebabkan oleh faktor status gizi. Malnutrisi pada anak dengan kelainan jantung bawaan biru dapat meningkatkan mortalitas dan morbiditas. Tujuan. Untuk menganalisis hubungan status gizi den...

Täydet tiedot

Tallennettuna:
Bibliografiset tiedot
Päätekijät: Ayu Pisita Wulandari (Tekijä), Teddy Ontoseno (Tekijä), Pirlina Umiastuti (Tekijä)
Aineistotyyppi: Kirja
Julkaistu: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2018-10-01T00:00:00Z.
Aiheet:
Linkit:Connect to this object online.
Tagit: Lisää tagi
Ei tageja, Lisää ensimmäinen tagi!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_1b4326f96f7c46bdbbe83509b061b3b4
042 |a dc 
100 1 0 |a Ayu Pisita Wulandari  |e author 
700 1 0 |a Teddy Ontoseno  |e author 
700 1 0 |a Pirlina Umiastuti  |e author 
245 0 0 |a Hubungan Status Gizi Anak Usia 2-5 Tahun dengan Kelainan Jantung Bawaan Biru di RSUD Dr Soetomo Surabaya 
260 |b Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia,   |c 2018-10-01T00:00:00Z. 
500 |a 0854-7823 
500 |a 2338-5030 
500 |a 10.14238/sp20.2.2018.65-9 
520 |a Latar belakang. Kelainan jantung bawaan biru adalah tipe umum dari kelainan jantung bawaan yang salah satunya disebabkan oleh faktor status gizi. Malnutrisi pada anak dengan kelainan jantung bawaan biru dapat meningkatkan mortalitas dan morbiditas. Tujuan. Untuk menganalisis hubungan status gizi dengan kelainan jantung bawaan biru. Metode. Penelitian ini menggunakan rancangan observatif cross-sectional. Berat badan, usia, dan jenis kelamin diambil sebagai variabel penelitian. Status gizi dihitung dengan menggunakan metode z-skor dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu malnutrisi dan gizi baik. Hasil. Prevalensi kelainan jantung bawaan biru pada anak perempuan adalah 28 anak dan pada anak laki-laki adalah 16 anak. Angka kejadian terbanyak adalah pada anak usia 21-24 bulan. Tetralogi Fallot adalah tipe yang kelainan jantung bawaan biru terbanyak (68,2% dari total kelainan jantung bawaan biru). Pasien kelainan jantung bawaan biru dengan malnutrisi 63,6% dan gizi baik 36,4%. Dengan uji Chi-square diperoleh hubungan yang bermakna secara statistik (p=0,007) dan hubungan ini pada α=0,05 adalah lemah karena koefisien korelasinya sebesar 0,313. Kesimpulan. Terdapat hubungan yang lemah antara status gizi dengan kelainan jantung bawaan biru pada anak usia 2-5 tahun. 
546 |a ID 
690 |a kelainan jantung bawaan 
690 |a status gizi 
690 |a usia 
690 |a jenis kelamin 
690 |a berat badan 
690 |a Medicine 
690 |a R 
690 |a Pediatrics 
690 |a RJ1-570 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n Sari Pediatri, Vol 20, Iss 2, Pp 65-9 (2018) 
787 0 |n https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1264 
787 0 |n https://doaj.org/toc/0854-7823 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2338-5030 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/1b4326f96f7c46bdbbe83509b061b3b4  |z Connect to this object online.