PEMENUHAN OBAT COVID-19 DI INSTALASI FARMASI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Pandemi Covid-19 di Indonesia belum berakhir dan mencapai pucaknya pada bulan Juli 2021. Penanganan pandemi ini dilakukan dengan dukungan logistik pengobatan dan penunjang lainnya. Antivirus dan antibiotik yang banyak digunakan adalah Oseltamivir 75 mg, Favipiravir 200 mg dan Azitromycin 500 mg. Tuj...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Laeliyatun Ikrimah (Author), Abdul Rahem (Author), Anita Purnamayanti (Author)
Format: Book
Published: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin, 2022-03-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pandemi Covid-19 di Indonesia belum berakhir dan mencapai pucaknya pada bulan Juli 2021. Penanganan pandemi ini dilakukan dengan dukungan logistik pengobatan dan penunjang lainnya. Antivirus dan antibiotik yang banyak digunakan adalah Oseltamivir 75 mg, Favipiravir 200 mg dan Azitromycin 500 mg. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kebutuhan dan pemenuhan obat-obatan tersebut di 13 kab/kota dan fasilitas kesehatan lain di Kalimantan Selatan. Penelitian menggunakan metode observasional cohort retrospektif dengan total sampel kebutuhan dan pemenuhan obat-obat tersebut pada bulan Juli 2021 di IFP Kalimantan Selatan yang meliputi Instalasi Farmasi di 13 kab/kota dan fasilitas kesehatan yang melayani penanganan covid-19. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan data penggunaan terbanyak dan rata-rata persentase pemenuhan kebutuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IFP Kalimantan Selatan dapat memenuhi 51,35% kebutuhan Oseltamivir 75 mg, 65,71% kebutuhan Favipiravir 200mg dan 38,68% kebutuhan Azitromycin 500mg dari kebutuhan 13 Kab/Kota di Kalimantan Selatan. Jumlah ini cukup besar sebagai dukungan logistik karena selain buffer dari IFP, masing-masing IFK melakukan pengadaan obat secara mandiri. Penggunaan oseltamivir 75 mg dan azithromycin 500mg terbanyak adalah IFK Banjarmasin, Tanah Bumbu, dan Kotabaru. Hal ini mengindikasikan derajat Covid-19 terbanyak di 3 kabupaten tersebut adalah derajat ringan. Penggunaan favipiravir terbanyak adalah RS Ulin, RS, Idaman dan RS Ansari Shaleh sebagai 3 RS rujukan di kota Banjarmasin dan Banjarbaru dan menjadi indikator kasus covid-19 dengan derajat sedang sampai berat yang memerlukan perawatan di RS. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pemenuhan Favipiravir 200mg dan Oseltamivir 75mg oleh IFP Kalimantan Selatan adalah lebih dari 50% kebutuhan di 13 IF Kab/Kota
Item Description:2502-647X
2503-1902