Manajemen Anestesi pada Seksio Sesarea dengan Serangan Asma

Seksio sesarea adalah sebuah prosedur dimana bayi dilahirkan melalui sebuah insisi pada dinding abdomen dan uterus ibu hamil. Selama persiapan dan pelaksanaan seksio sesarea, pada ibu hamil dengan asma, dapat terjadi serangan asma, yaitu hiperresponsif jalan nafas (respon penyempitan dan edema jalan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RTH Supraptomo (Author)
Format: Book
Published: Indonesian Society of Obstetric Anesthesia and Critical Care (INA-SOACC), 2022-03-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_266a23e0b82b46f2975d2c76f30d6e9f
042 |a dc 
100 1 0 |a RTH Supraptomo  |e author 
245 0 0 |a Manajemen Anestesi pada Seksio Sesarea dengan Serangan Asma 
260 |b Indonesian Society of Obstetric Anesthesia and Critical Care (INA-SOACC),   |c 2022-03-01T00:00:00Z. 
500 |a 10.47507/obstetri.v5i1.72 
500 |a 2615-370X 
520 |a Seksio sesarea adalah sebuah prosedur dimana bayi dilahirkan melalui sebuah insisi pada dinding abdomen dan uterus ibu hamil. Selama persiapan dan pelaksanaan seksio sesarea, pada ibu hamil dengan asma, dapat terjadi serangan asma, yaitu hiperresponsif jalan nafas (respon penyempitan dan edema jalan napas yang berlebihan terhadap pemicu, seperti alergen dan olahraga), dengan gejala mengi, dispnea (sesak napas), dan batuk. Serangan asma ini dapat diakibatkan pelepasan epitel, fibrosis subepitel, peningkatan jumlah dan volume sel mukosa di epitel, hiperplasia otot polos jalan napas, dan hipertrofi, serta peningkatan vaskularisasi dinding jalan napas. Manajemen serangan asma pada seksio sesarea dipengaruhi oleh teknik anestesi yang digunakan. Manajemen serangan asma pada seksio sesarea dengan anestesi regional, dapat menggunakan lidokain 1-2 mg/kgBB IV. Serangan asma pada seksio sesarea dengan anestesi umum dapat dicegah dengan kortikosteroid inhalasi seperti beclomethason 400 μg per hari. Perawatan harus diambil untuk mencegah aspirasi selama intubasi. Jika mungkin, pasien harus ditempatkan dengan kepala tempat tidur ditinggikan untuk mencegah pneumonia terkait aspirasi dan eksaserbasi asma 
546 |a ID 
690 |a anestesi umum 
690 |a anestesi regional 
690 |a serangan asma 
690 |a seksio sesarea 
690 |a Gynecology and obstetrics 
690 |a RG1-991 
690 |a Anesthesiology 
690 |a RD78.3-87.3 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia, Vol 5, Iss 1 (2022) 
787 0 |n https://www.jurnalanestesiobstetri-indonesia.id/ojs/index.php/Obstetri/article/view/72 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2615-370X 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/266a23e0b82b46f2975d2c76f30d6e9f  |z Connect to this object online.