IMPLEMENTASI GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF DALAM PENINGKATKAN DAYA SAING PENDIDIKAN

Budaya organisasi pada tataran sekolah memerlukan pemimpin yang berkemampuan memobilisasi perkembangan dan perubahan yaitu melakukan kegiatan kreatif, menemukan strategi, metode, cara-cara, atau konsep-konsep yang baru dalam pengajaran agar pembelajaran bermakna dan melahirkan pendidikan yang berkua...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Agus Purwo Widodo (Author), Saifudin Zuhri (Author), Djani Djani (Author)
Format: Book
Published: State Institute of Islamic Studies (IAIN) Tulungagung, 2020-12-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Budaya organisasi pada tataran sekolah memerlukan pemimpin yang berkemampuan memobilisasi perkembangan dan perubahan yaitu melakukan kegiatan kreatif, menemukan strategi, metode, cara-cara, atau konsep-konsep yang baru dalam pengajaran agar pembelajaran bermakna dan melahirkan pendidikan yang berkualitas. Berkenaan dengan hal tersebut maka diperlukan kepemimpinan transformatif sebagai upaya untuk menghasilkan pendidikan yang mampu berdaya saing dan menghasilkann peserta didik yang mempunyai integritas kepribadian, sikap disiplin, kreatif, inovatif, dan kompetitif. Profesionalitas kepemimpinan pendidikan sebagai pemimpin transformasional perlu memiliki kompetensi, transparansi, efisiensi, dan kualitas tinggi. Strategi Pelaksanaan Kepemimpinan Transformatif   Kepala MI Perwanida Kota Blitar dan SD Islam Al Munawar Tulungagung dalam meningkatkan kebijakan daya saing pendidikan di lembaganya: (1) Di lembaga Madrasah/sekolah terjadi adanya kerjasama dengan wakil-wakilnya, guru-guru, dan staf dalam kerja tim (team work), sehingga memungkinkan terlaksananya peran kepemimpinan tim (team leadership); (2)  Di  lembaga Madrasah/sekolah  terjadi adanya peningkatan motivasi dan membangkitkan gairah kerja guru yang diorientasikan  pada terciptanya pertumbuhan personal dan profesional guru (personal and professional growth), sehingga memungkinkan terlaksananya peran kepemimpinan supervisi (supervisory leadership); (3) Di lembaga madrasah tercipta penataan organisasi madrasah, iklim hubungan yang bersifat loose coupling, dan mengubah struktur dan iklim birokrasi menjadi menyenangkan  (comfortable bureaucracy) atau profesional (professional bureaucracy) sehingga memungkinkan terlaksanya peran kepemimpinan organisasional (organizational leadership).
Item Description:10.21274/taalum.2020.8.2.309-332
2303-1891
2549-2926