Hubungan antara Kortisol Saliva dan Masalah Mental Emosional pada Anak Usia 3-5 Tahun
Latar belakang. Masalah mental emosional pada anak usia prasekolah harus dideteksi dan diantisipasi sedini mungkin. Masalah mental emosional memengaruhi mekanisme aksis hipotalamus-pituitari-adrenal, menghasilkan produk akhir kortisol. Tujuan. Menentukan hubungan kadar kortisol saliva dan masalah me...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia,
2016-11-01T00:00:00Z.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online. |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Latar belakang. Masalah mental emosional pada anak usia prasekolah harus dideteksi dan diantisipasi sedini mungkin. Masalah mental emosional memengaruhi mekanisme aksis hipotalamus-pituitari-adrenal, menghasilkan produk akhir kortisol. Tujuan. Menentukan hubungan kadar kortisol saliva dan masalah mental emosional. Metode. Penelitian potong lintang ini dilakukan pada bulan Desember 2015 - Januari 2016 terhadap 82 anak usia 3-5 tahun yang dititipkan di tempat penitipan anak di Kota Bandung. Orangtua diminta untuk mengisi kuesioner strength and difficulties questionnaire (SDQ) untuk skrining masalah mental emosional subjek. Kortisol saliva subjek penelitian dianalisis menggunakan salivary cortisol kit dari Salimetrics®. Analisis data untuk menentukan hubungan antara kortisol saliva dan masalah mental emosional dilakukan menggunakan analisis regresi logistik. Hasil. Terdapat hubungan bermakna antara kadar kortisol saliva dan masalah mental emosional (p=0,027; OR=3,431). Terdapat hubungan bermakna antara kadar kortisol abnormal dengan variabel conduct (p=0,001) dan emosi (p=0,017). Kesimpulan. Kadar kortisol saliva berhubungan dengan masalah mental emosional pada anak usia 3-5 tahun. Kadar kortisol berhubungan dengan variabel conduct dan emosi. |
---|---|
Item Description: | 0854-7823 2338-5030 10.14238/sp18.1.2016.63-67 |