Prevalensi Gangguan Tidur pada Remaja Usia 12-15 Tahun di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

Latar belakang. Gangguan tidur dinilai dari gangguan dalam jumlah, kualitas, atau waktu tidur. Gangguan tidur banyak ditemukan pada remaja (73,4%), namun belum banyak dilakukan di Indonesia. Tujuan. Mengetahui prevalensi gangguan tidur pada remaja usia 12-15 tahun di SLTP "X", Kelurahan Ja...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Adelina Haryono (Author), Almitra Rindiarti (Author), Alia Arianti (Author), Anandika Pawitri (Author), Achmad Ushuluddin (Author), Amalia Setiawati (Author), Aditia Reza (Author), Corrie W. Wawolumaja (Author), Rini Sekartini (Author)
Format: Book
Published: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2016-11-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_4f9f79f1bbb6443ca3bdf8af2ef711d7
042 |a dc 
100 1 0 |a Adelina Haryono  |e author 
700 1 0 |a Almitra Rindiarti  |e author 
700 1 0 |a Alia Arianti  |e author 
700 1 0 |a Anandika Pawitri  |e author 
700 1 0 |a Achmad Ushuluddin  |e author 
700 1 0 |a Amalia Setiawati  |e author 
700 1 0 |a Aditia Reza  |e author 
700 1 0 |a Corrie W. Wawolumaja  |e author 
700 1 0 |a Rini Sekartini  |e author 
245 0 0 |a Prevalensi Gangguan Tidur pada Remaja Usia 12-15 Tahun di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 
260 |b Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia,   |c 2016-11-01T00:00:00Z. 
500 |a 0854-7823 
500 |a 2338-5030 
500 |a 10.14238/sp11.3.2009.149-54 
520 |a Latar belakang. Gangguan tidur dinilai dari gangguan dalam jumlah, kualitas, atau waktu tidur. Gangguan tidur banyak ditemukan pada remaja (73,4%), namun belum banyak dilakukan di Indonesia. Tujuan. Mengetahui prevalensi gangguan tidur pada remaja usia 12-15 tahun di SLTP "X", Kelurahan Jati, Jakarta Timur. Metode. Studi potong lintang dilakukan terhadap 140 pelajar SLTPN 92 di Kelurahan Jati, Jakarta Timur pada bulan Mei 2009, dengan teknik stratified purposive sampling. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner Sleep Disturbance Scale for Children (SDSC) yang diisi secara self-administered oleh orang tua beserta anak di rumah. Hasil. Prevalensi gangguan tidur didapatkan 62,9%, dengan gangguan transisi bangun-tidur sebagai jenis gangguan yang paling sering ditemui. Separuh subjek memiliki perbedaan waktu bangun antara hari sekolah dengan hari libur, 72,9% memiliki perbedaan waktu tidur yang tidak signifikan. Separuh subjek tidur cukup selama hari sekolah, dan 65% di hari libur. Aktivitas yang menenangkan sebelum tidur dilakukan oleh 73,6% subjek. Uji kemaknaan menunjukkan hubungan antara gangguan tidur dengan durasi tidur di hari sekolah dan aktivitas di tempat tidur (p<0,05). Tidak ada hubungan antara perbedaan waktu bangun atau tidur hari sekolah dengan hari libur, durasi tidur di hari libur, kebiasaan konsumsi minuman berkafein, dan lingkungan dengan gangguan tidur (p<0,05). Kesimpulan. Gangguan tidur banyak ditemukan pada remaja usia 12-15 tahun. Sleep Disturbance Scale for Children dapat digunakan sebagai uji tapis dalam mendeteksi gangguan tidur pada remaja 
546 |a ID 
690 |a Gangguan tidur 
690 |a remaja 
690 |a sleep disturbance scale for children (SDSC) 
690 |a Medicine 
690 |a R 
690 |a Pediatrics 
690 |a RJ1-570 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n Sari Pediatri, Vol 11, Iss 3, Pp 149-54 (2016) 
787 0 |n https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/585 
787 0 |n https://doaj.org/toc/0854-7823 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2338-5030 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/4f9f79f1bbb6443ca3bdf8af2ef711d7  |z Connect to this object online.