Surveilens Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah di Dinas Kesehatan Provinsi Riau

Indonesia sedang mengalami transisi epidemiologi dibuktikan dengan terjadinya peningkatan angka kematian akibat penyakit non infeksi. Salah satu penyakit non infeksi yang saat ini cenderung menunjukkan peningkatan angka kesakitan yang cukup tinggi adalah Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (PJPD). L...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Mitra Mitra (Author), Tin Gustina (Author), Said Mardani (Author), Matwimiyadi Matwimiyadi (Author), Agus Alamsyah (Author), Muhammadiyah Muhammadiyah (Author)
Format: Book
Published: STIKes Hang Tuah Pekanbaru, 2011-05-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_5a00e6dddcd041d4a4144950c59db1f3
042 |a dc 
100 1 0 |a Mitra Mitra  |e author 
700 1 0 |a Tin Gustina  |e author 
700 1 0 |a Said Mardani  |e author 
700 1 0 |a Matwimiyadi Matwimiyadi  |e author 
700 1 0 |a Agus Alamsyah  |e author 
700 1 0 |a Muhammadiyah Muhammadiyah  |e author 
245 0 0 |a Surveilens Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah di Dinas Kesehatan Provinsi Riau 
260 |b STIKes Hang Tuah Pekanbaru,   |c 2011-05-01T00:00:00Z. 
500 |a 10.25311/jkk.Vol1.Iss2.15 
500 |a 2088-7612 
500 |a 2548-8538 
520 |a Indonesia sedang mengalami transisi epidemiologi dibuktikan dengan terjadinya peningkatan angka kematian akibat penyakit non infeksi. Salah satu penyakit non infeksi yang saat ini cenderung menunjukkan peningkatan angka kesakitan yang cukup tinggi adalah Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (PJPD). Langkah awal untuk pengendalian dan pencegahan adalah melaksanakan Program Surveilens PJPD melalui deteksi dini. Surveilens aktif di lakukan di Kabupaten Kampar. Hasil Surveilans PPJPD dari faktor risiko adalah obesitas umum 11,2%, obesitas sentral 41,4%, hiperkolesterol 65,4%, Diabetes Melitus 5,6%, dan kelainan jantung 46,2%. Prevalensi faktor risiko dan gaya hidup adalah kebiasaan merokok 24,3%, kebiasaan mengkonsumsi alkohol 11,9%, kebiasaan mengkonsumsi asin 41,2%, kebiasaan mengkonsumsi lemak tinggi 72,5%, kurang mengkonsumsi sayur dan buah 53,3%, kurang aktivitas 59,3%, dan stress tinggi 35%. Untuk itu perlu dilakukan survei deteksi dini secara berkala dan berkesinambungan, mengintensifkan penyuluhan kesehatan dan melibatkan peran serta aktif masyarakat. 
546 |a ID 
690 |a Surveilans 
690 |a Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah 
690 |a Medicine 
690 |a R 
690 |a Public aspects of medicine 
690 |a RA1-1270 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n Jurnal Kesehatan Komunitas (Journal of Community Health), Vol 1, Iss 2 (2011) 
787 0 |n http://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/15 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2088-7612 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2548-8538 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/5a00e6dddcd041d4a4144950c59db1f3  |z Connect to this object online.