HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DENGAN PENGASUHAN TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA DI PROVINSI SUMATERA UTARA

Seribu hari pertama kelahiran setiap anak merupakan masa perkembangan kecerdasan yang sangat pesat pada setiap individu sehingga masa ini disebut golden age (masa emas). Anak-anak  yang  lahir  dengan  jarak  kelahiran  3  sampai  5  tahun dengan kelahiran sebelumnya memiliki tingkat kelangsungan hi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Asrul Asrul (Author), Faradita Wahyuni (Author), Muhammad Ancha Sitorus (Author)
Format: Book
Published: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM, 2019-07-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_5b8c2956ad5b4b87b6cd63f9771842d8
042 |a dc 
100 1 0 |a Asrul Asrul  |e author 
700 1 0 |a Faradita Wahyuni  |e author 
700 1 0 |a Muhammad Ancha Sitorus  |e author 
245 0 0 |a HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DENGAN PENGASUHAN TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA DI PROVINSI SUMATERA UTARA 
260 |b UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM,   |c 2019-07-01T00:00:00Z. 
500 |a 2503-4340 
500 |a 2614-3364 
500 |a 10.31764/mj.v4i2.899 
520 |a Seribu hari pertama kelahiran setiap anak merupakan masa perkembangan kecerdasan yang sangat pesat pada setiap individu sehingga masa ini disebut golden age (masa emas). Anak-anak  yang  lahir  dengan  jarak  kelahiran  3  sampai  5  tahun dengan kelahiran sebelumnya memiliki tingkat kelangsungan hidup 2,5 kali lebih tinggi dari pada mereka yang lahir dengan jarak kelahiran < 2 tahun. Anak-anak yang lahir dengan jarak kelahiran 3 tahun dengan kelahiran sebelumnya lebih sehat saat mereka dilahirkan dan memiliki kemungkinan hidup    lebih    baik   pada   setiap    pertumbuhan    dan   perkembangannya. Tujuan dari analisis ini adalah untuk melihat hubungan jarak kelahiran dengan pengasuhan tumbuh kembang anak di sumatera utara. Analisis ini menggunakan data sekunder, yaitu data dari "Survei Indikator Kinerja Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Tahun 2017". Survei dilaksanakan di semua kabupaten (34 kabupaten) disumatera utara. Responden adalah WUS yang memiliki anak balita dengan usia 0-4 tahun dengan jarak kelahiran anak terakhir dengan anak sebelumnya adalah 339. Hasil uji chi square diperoleh nilai sig 0.201 yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan jarak kelahiran dengan pengasuhan tumbuh kembang anak di sumatera utara. Hal ini membuktikan bahwasanya tidak ada perbedaan pengasuhan orang tua baik pada jarak kelahiran pendek maupun jarak kelahiran yang panjang. Menurut asumsi peneliti, hal ini terjadi dikarenakan orangtua tidak terlalu mementingkan pengasuhan tumbuh kembang anak yang meliputi aspek pertumbuhan fisik, aspek jiwa/metal/spiritual dan aspek sosial. Namun orangtua lebih mementingkan aspek finansial atau keuangan untuk bertahan hidup mereka. Sehingga pola asuh menjadi terabaikan. 
546 |a ID 
690 |a Jarak Kelahiran 
690 |a Pengasuhan 
690 |a Tumbuh Kembang Anak 
690 |a Gynecology and obstetrics 
690 |a RG1-991 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n Midwifery Journal, Vol 4, Iss 2, Pp 38-45 (2019) 
787 0 |n http://journal.ummat.ac.id/index.php/MJ/article/view/899 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2503-4340 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2614-3364 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/5b8c2956ad5b4b87b6cd63f9771842d8  |z Connect to this object online.