Hubungan Antara Parameter Hematologi saat Perawatan Fase Induksi dengan Kejadian Demam Neutropenia pada Anak Leukemia Limfoblastik Akut

Latar belakang. Demam neutropenia yang terjadi, terutama fase induksi, merupakan keadaan yang mengancam jiwa serta membutuhkan penanganan yang cepat dan segera. Di RSUP Dr. Sardjito, tingkat mortalitas 11% dari 25% insiden demam neutropenia pada Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) fase induksi. Paramet...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Adhitya Putra Pratama (Author), Sunartini Hapsara (Author), Eddy Supriyadi (Author)
Format: Book
Published: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2016-11-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_68ba6bb75f4046d7a33c9ba4dc496ebc
042 |a dc 
100 1 0 |a Adhitya Putra Pratama  |e author 
700 1 0 |a Sunartini Hapsara  |e author 
700 1 0 |a Eddy Supriyadi  |e author 
245 0 0 |a Hubungan Antara Parameter Hematologi saat Perawatan Fase Induksi dengan Kejadian Demam Neutropenia pada Anak Leukemia Limfoblastik Akut 
260 |b Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia,   |c 2016-11-01T00:00:00Z. 
500 |a 0854-7823 
500 |a 2338-5030 
500 |a 10.14238/sp16.3.2014.183-8 
520 |a Latar belakang. Demam neutropenia yang terjadi, terutama fase induksi, merupakan keadaan yang mengancam jiwa serta membutuhkan penanganan yang cepat dan segera. Di RSUP Dr. Sardjito, tingkat mortalitas 11% dari 25% insiden demam neutropenia pada Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) fase induksi. Parameter hematologi diduga berperan terhadap kejadian demam neutropenia pada anak LLA fase induksi. Tujuan. Mengetahui hubungan antara parameter hematologi terhadap kejadian demam neutropenia anak LLA pada fase induksi. Metode. Penelitian kasus-kontrol dengan besar sampel 100 anak. Penelitian dilakukan pada pasien yang sedang dan telah menjalani Indonesian Protocol Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) 2006 fase induksi, menderita demam neutropenia, dan berusia kurang dari 18 tahun. Sampel diambil secara konsekutif berdasarkan data rekam medik dan dilakukan matching berdasarkan usia, jenis kelamin, dan demam neutropenia yang terjadi pertama kali saat perawatan. Uji statistik dengan kai kuadrat dan analisis multivariat dengan regresi logistik. Hasil. Secara statistik, hasil analisis multivariat menunjukkan monositopenia dengan jumlah monosit ≤100/mm3 dan merupakan satu-satunya variabel yang berkaitan dengan kejadian demam neutropenia, OR 3,570 (p=0,005;95%CI=1,466-8,695). Kesimpulan. Monositopenia dengan jumlah monosit ≤100/mm3 berhubungan dengan kejadian demam neutropenia pada anak LLA fase induksi. 
546 |a ID 
690 |a demam neutropenia 
690 |a LLA 
690 |a fase induksi 
690 |a parameter hematologi 
690 |a Medicine 
690 |a R 
690 |a Pediatrics 
690 |a RJ1-570 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n Sari Pediatri, Vol 16, Iss 3, Pp 183-8 (2016) 
787 0 |n https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/199 
787 0 |n https://doaj.org/toc/0854-7823 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2338-5030 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/68ba6bb75f4046d7a33c9ba4dc496ebc  |z Connect to this object online.