Model penerapan manajemen talenta aparatur sipil negara dalam pengembangan karir tenaga kependidikan di perguruan tinggi

Keberhasilan organisasi ditentukan oleh SDM berbakat dimana diatur dalam bidang pengelolaan manajemen SDM dalam pengorganisasian lembaga. Metode penelitian yang dilakukan adalah pendekatan statistik deskriptif dan kualitatif. Sumber data yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber data primernya...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: M Irfani Hendri (Author), Yulia Ekawati Tasbita (Author), Sari Rusmita (Author), Syahbandi Syahbandi (Author)
Format: Book
Published: Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET), 2023-03-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_77afc8233d854b36b5137b8e69b6db36
042 |a dc 
100 1 0 |a M Irfani Hendri  |e author 
700 1 0 |a Yulia Ekawati Tasbita  |e author 
700 1 0 |a Sari Rusmita  |e author 
700 1 0 |a Syahbandi Syahbandi  |e author 
245 0 0 |a Model penerapan manajemen talenta aparatur sipil negara dalam pengembangan karir tenaga kependidikan di perguruan tinggi 
260 |b Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET),   |c 2023-03-01T00:00:00Z. 
500 |a 2477-8524 
500 |a 2502-8103 
500 |a 10.29210/020221856 
520 |a Keberhasilan organisasi ditentukan oleh SDM berbakat dimana diatur dalam bidang pengelolaan manajemen SDM dalam pengorganisasian lembaga. Metode penelitian yang dilakukan adalah pendekatan statistik deskriptif dan kualitatif. Sumber data yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber data primernya adalah melakukan asesmen potensi dan kompetensi manajerial serta sosial kultural tenaga kependidikan Universitas Tanjungpura.  Data tersebut menunjukkan bahwa hasil rekomendasi pengukuran potensi dan kompetensi pada jabatan subkoordinator yang berjumlah sebanyak 40 orang memiliki kriteria K9 yaitu unggul dengan potensi dan kompetensi optimal sebanyak 13%, K8 yaitu kompetensi optimal dan potensi cukup optimal sebanyak 25%, K7 yaitu kompetensi cukup optimal dan potensi optimal sebanyak 1 orang atau 3%, K6 yaitu kompetensi optimal, potensi kurang optimal sebanyak 13%, K5 yaitu kompetensi dan potensi cukup optimal sebanyak 3%, K4 yaitu kompetensi kurang optimal dan potensi optimal 13%, K3 yaitu kompetensi cukup optimal dan potensi kurang optimal sebanyak 10%, K2 yaitu kompetensi kurang optimal dan potensi cukup optimal sebanyak 13% dan K1 yaitu kompetensi dan potensi kurang optimal sebanyak 10%. Data tersebut menunjukkan bahwa masih banyak tenaga kependidikan pada level koordinator dan subkoordinator yang belum memilki kesesuaian potensi dan kompetensi sesuai yang diharapkan sehingga perlu dilakukan pengembangan talenta yang bertujuan untuk peningkatan potensi dan kompetensi yang diharapkan. 
546 |a EN 
546 |a ID 
690 |a manajemen takenta, karir, tenaga pendidik, perguruan tinggi 
690 |a Education 
690 |a L 
690 |a Social Sciences 
690 |a H 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia), Vol 9, Iss 1, Pp 212-217 (2023) 
787 0 |n https://jurnal.iicet.org/index.php/jppi/article/view/1856 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2477-8524 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2502-8103 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/77afc8233d854b36b5137b8e69b6db36  |z Connect to this object online.