Hubungan Drug Related Problems (DRPs) dan Outcome Pengobatan Pada Pasien Tuberkulosis Dengan Diabetes Melitus

Tuberkulosis dan Diabetes adalah kondisi penyakit yang saling berkaitan sehingga diperlukan terapi agresif untuk mengatasinya. Adanya Drug Related Problems (DRPs) yang terjadi dapat mempengaruhi outcome pengobatan pasien Tuberkulosis-Diabetes Mellitus (TB-DM). Penelitian bertujuan untuk menganalisis...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Tista Ayu Fortuna (Author), Fita Rahmawati (Author), Nanang Munif Yasin (Author)
Format: Book
Published: Universitas Gadjah Mada, 2021-06-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Tuberkulosis dan Diabetes adalah kondisi penyakit yang saling berkaitan sehingga diperlukan terapi agresif untuk mengatasinya. Adanya Drug Related Problems (DRPs) yang terjadi dapat mempengaruhi outcome pengobatan pasien Tuberkulosis-Diabetes Mellitus (TB-DM). Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan terjadinya DRPs dan outcome pengobatan pasien TB-DM. Penelitian menggunakan rancangan kohort retrospektif. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan consecutive sampling  melalui catatan rekam medik pasien TB-DM pada 9 Puskesmas di Kota Malang. Sejumlah 100 kasus pasien TB-DM yang menjalani pengobatan  tahun 2017 hingga 2020 yang memenuhi kriteria inklusi selanjutnya  dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang mengalami DRPs dan kelompok pasien yang tidak mengalami DRPs sejumlah masing-masing 48 pasien dan 52 pasien. Jenis DRPs mengikuti klasifikasi Cipolle 2004. Outcome pengobatan dinilai berdasarkan hasil tes BTA (Bakteri Tahan Asam) pada akhir masa pengobatan bulan kedua. Analisis data menggunakan statistik Chis-quare dilanjutkan analisis multivariat untuk menganalisis adanya variabel perancu yang diprediksikan dapat mempengaruhi outcome pengobatan pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara kejadian DRPs dan outcome pengobatan pasien (p-value <0,05). Pasien dengan DRPs 5,41 kali lebih beresiko mengalami kegagalan terapi dibandingkan dengan pasien yang tidak mengalami DRPs (RR 5,417; 95% CI, 1,994-14,713). Keterlibatan farmasi klinis sangat diperlukan untuk mencegah dan menyelesaikan masalah terkait obat serta monitoring pengobatan pada pasien TB-DM yang ada di Puskesmas sehingga luaran pengobatan menjadi optimal
Item Description:2088-8139
2443-2946
10.22146/jmpf.62602