Autoregulasi Serebral dalam Kehamilan

Autoregulasi merupakan suatu proses penting untuk menjaga sirkulasi saat terjadi peningkatan maupun penurunan tekanan arteri secara mendadak. Batas autoregulasi otak ini memiliki rentang fisiologi pada 50-150 mmHg. Cerebral Blood Flow (CBF) dipengaruhi oleh volume dan kekentalan darah, tekanan perfu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Wulan Fadinie (Author), Yusmein Uyun (Author)
Format: Book
Published: Indonesian Society of Obstetric Anesthesia and Critical Care (INA-SOACC), 2022-11-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_83ff7187c46a488eaa0fd7e3754e74fe
042 |a dc 
100 1 0 |a Wulan Fadinie  |e author 
700 1 0 |a Yusmein Uyun  |e author 
245 0 0 |a Autoregulasi Serebral dalam Kehamilan 
260 |b Indonesian Society of Obstetric Anesthesia and Critical Care (INA-SOACC),   |c 2022-11-01T00:00:00Z. 
500 |a 10.47507/obstetri.v5i3.107 
500 |a 2615-370X 
520 |a Autoregulasi merupakan suatu proses penting untuk menjaga sirkulasi saat terjadi peningkatan maupun penurunan tekanan arteri secara mendadak. Batas autoregulasi otak ini memiliki rentang fisiologi pada 50-150 mmHg. Cerebral Blood Flow (CBF) dipengaruhi oleh volume dan kekentalan darah, tekanan perfusi, dan tekanan intrakranial. Adaptasi sirkulasi serebral dalam kehamilan berfungsi untuk mempertahankan oksigenasi dan pengiriman nutrisi terhadap janin serta fungsi ekskresi yang sama seperti dalam keadaan tidak hamil, terutama dalam menghadapi perubahan hemodinamik sistemik yang luar biasa terkait dengan kehamilan. Banyak hal yang dapat mempengaruhi autoregulasi, salah satunya adalah hipertensi. Hipertensi adalah salah satu komplikasi medis yang paling sering dijumpai dalam kehamilan, dan menjadi penyebab kematian ibu. Hipertensi dalam kehamilan mempengaruhi beberapa organ, tetapi pengaruh paling besar adalah terhadap organ serebrovaskular karena dapat menyebabkan kematian atau morbiditas jangka panjang. Meskipun begitu perubahan serebrovaskuler di otak, tidak selalu diiringi dengan kenaikan tekanan intrakranial yang menjadi pertimbangan penting dalam pemilihan tindakan dan obat yang dipakai dalam anestesi. 
546 |a ID 
690 |a autoregulasi serebral 
690 |a manajemen anestesi 
690 |a kehamilan 
690 |a seksio sesarea 
690 |a Gynecology and obstetrics 
690 |a RG1-991 
690 |a Anesthesiology 
690 |a RD78.3-87.3 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia, Vol 5, Iss 3 (2022) 
787 0 |n https://www.jurnalanestesiobstetri-indonesia.id/ojs/index.php/Obstetri/article/view/107 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2615-370X 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/83ff7187c46a488eaa0fd7e3754e74fe  |z Connect to this object online.