Terapi Farmakologis Duktus Arteriosus Paten pada Bayi Prematur: Indometasin atau Ibuprofen?

Duktus arteriosus paten (DAP) merupakan kelainan yang sering dijumpai pada bayi prematur. Salah satu upaya tata laksana DAP adalah pemberian terapi farmakologis guna memicu penutupan duktus. Sediaan terapi farmakologis yang umumnya digunakan adalah indometasin, suatu penghambat siklooksigenase (COX)...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Henry Gunawan (Author), Risma Kerina Kaban (Author)
Format: Book
Published: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2016-11-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Duktus arteriosus paten (DAP) merupakan kelainan yang sering dijumpai pada bayi prematur. Salah satu upaya tata laksana DAP adalah pemberian terapi farmakologis guna memicu penutupan duktus. Sediaan terapi farmakologis yang umumnya digunakan adalah indometasin, suatu penghambat siklooksigenase (COX). Namun akhir-akhir ini diperkenalkan sediaan ibuprofen sebagai alternatif terapi farmakologis yang memiliki efektifitas setara. Dilaporkan seorang bayi prematur (usia gestasi 30 minggu) dengan duktus arteriosus paten yang berhasil di obati menggunakan ibuprofen. Tinjauan literatur menunjukkan terapi ibuprofen pada bayi prematur dengan duktus arteriosus paten memiliki efektifitas tingkat penutupan duktus yang setara dengan indometasin dengan efek samping serebral, gastrointestinal dan renal yang lebih rendah. Keamanan penggunaan ibuprofen pada bayi prematur dengan hiperbilirubinemia masih belum jelas karena efek peningkatan bilirubin yang ditimbulkannya mungkin meningkatkan risiko ensefalopati bilirubin. Di pihak lain, sediaan ibuprofen peroral tampak memiliki efektifitas yang setara dengan sediaan intravena dan efek samping yang terkesan lebih rendah
Item Description:0854-7823
2338-5030
10.14238/sp11.6.2010.401-8