Perkembangan Musik Tradisional Sattung Suku Bajau Rampa

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Fokus penelitian adalah kesenian musik tradisional sattung pada Suku Bajau di Desa Rampa, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Masyarakat Desa Rampa memiliki seni musik instrumental (alat bunyi-bunyian...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Syahlan Mattiro (Author)
Format: Book
Published: Universitas Lambung Mangkurat, Performing Arts Education Study Program, 2016-09-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_899e0775538f4899aae65373a6cdb4c8
042 |a dc 
100 1 0 |a Syahlan Mattiro  |e author 
245 0 0 |a Perkembangan Musik Tradisional Sattung Suku Bajau Rampa 
260 |b Universitas Lambung Mangkurat, Performing Arts Education Study Program,   |c 2016-09-01T00:00:00Z. 
500 |a 2502-5848 
500 |a 2528-6404 
500 |a 10.20527/jps.v1i2.5194 
520 |a Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Fokus penelitian adalah kesenian musik tradisional sattung pada Suku Bajau di Desa Rampa, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Masyarakat Desa Rampa memiliki seni musik instrumental (alat bunyi-bunyian) yang diiringi olah vokal (menyanyi). Permainan alat musik sattung diiringi oleh penyanyi yang menyanyikan syair iko-iko. Kemudian, di sana juga terdapat seni tari tradisionalnya yakni tari tombak. Dalam perkembangannya, kesenian musik tradisional sattung mengalami perubahan secara dinamis menjelang akhir tahun 1990-an, yakni sudah mulai jarang dimainkan. Kemudian muncul grup musik Alahai Pusaka Laut yang diketuai Daeng Muhtar, seniman musik Bajau Bajau Rampa. Muhtar mengembangkan musik alahai khas Bajau Rampa dengan mengadopsi beberapa alat musik dari Suku Bajau Rampa, Banjar, Arab dan alat musik modern seperti gambus, panting, biola, suling, ketipung, kontrabass, gitar eletrik dan rebana. Hal ini akibat adanya pengaruh "musik pesisiran" yang berkembang di Kabupaten Kotabaru. 
546 |a EN 
546 |a ID 
690 |a sattung, kesenian, tradisonal, suku bajau 
690 |a Education 
690 |a L 
690 |a Fine Arts 
690 |a N 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n Pelataran Seni: Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol 1, Iss 2, Pp 101-122 (2016) 
787 0 |n https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/pensi/article/view/5194 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2502-5848 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2528-6404 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/899e0775538f4899aae65373a6cdb4c8  |z Connect to this object online.