Penerapan terapi musik untuk mengurangi halusinasi pendengaran pada pasien dengan skizofrenia

Halusinasi merupakan salah satu gejala dari gangguan persepsi sensori yang dapat dialami oleh penderita gangguan jiwa. Perubahan perilaku yang dapat muncul pada penderita halusinasi seperti tidak mampu membedakan keadaan nyata dan tidak nyataketakutan, khawatir, gelisah, bingung, perasaan tidak nyam...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Silvi Erlanti (Author), Titik Suerni (Author)
Format: Book
Published: Universitas Muhammadiyah Semarang, 2024-04-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_8a6b454dc9ed46c3bc90daaf39faf812
042 |a dc 
100 1 0 |a Silvi Erlanti  |e author 
700 1 0 |a Titik Suerni  |e author 
245 0 0 |a Penerapan terapi musik untuk mengurangi halusinasi pendengaran pada pasien dengan skizofrenia 
260 |b Universitas Muhammadiyah Semarang,   |c 2024-04-01T00:00:00Z. 
500 |a 2723-8067 
500 |a 10.26714/nm.v5i1.13163 
520 |a Halusinasi merupakan salah satu gejala dari gangguan persepsi sensori yang dapat dialami oleh penderita gangguan jiwa. Perubahan perilaku yang dapat muncul pada penderita halusinasi seperti tidak mampu membedakan keadaan nyata dan tidak nyataketakutan, khawatir, gelisah, bingung, perasaan tidak nyaman, kurang diperhatikan orang dan tidak mampu mengambil keputusan. Gangguan halusinasi dapat di atasi dengan terapi non farmakologi salah astunya yaitu terapi musik karen tidak dapat menimbulkan efek samping seperti obat-obatan, salah satu terapi non farmakologi yang lebih efektif adalah mendengarkan musik, terapi musik ini dilakukan selama 5 hari berturut-turut. Tujuan dari aplikasi ini adalah memberikan rasa tenang, membantu mengendalikan emosi serta menyembuhkan gangguan psikologi. Metode yang digunakan pada study kasus ini adalah dengan pendekatan asuhan keperawatan berupa pengkajian, merumuskan masalah, perencanaan, melakukan tindakan, dan evaluasi. Pendekatan pengukuran yang dipergunakan pre dan post menggunakan AHRS (Audiotory Hallucinations Rating Scale). Proses ini dilakukan selama 5 hari berturut-turut selama pagi dan sore hari selama 10-15 menit yang dilakukan pada 2 responden. Hasil evaluasi terjadi pasien  mengalami penurunan dan gejala setelah dilakukan terapi musik yang diterapkan oleh penulis. Penerapan terapi musik mampu terbukti menurunkan tanda gejala halusinasi pendengaran pasien. 
546 |a ID 
690 |a skizofrenia 
690 |a halusinasi 
690 |a terapi musik 
690 |a Nursing 
690 |a RT1-120 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n Ners Muda, Vol 5, Iss 1, Pp 28-34 (2024) 
787 0 |n https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/nersmuda/article/view/13163 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2723-8067 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/8a6b454dc9ed46c3bc90daaf39faf812  |z Connect to this object online.