Masalah pada Tata Laksana Anemia Aplastik Didapat
Anemia aplastik adalah kegagalan sumsum tulang baik secara fisiologis maupun anatomis. Penyakit ini ditandai oleh penurunan atau tidak ada faktor pembentuk sel darah dalam sumsum tulang, pansitopenia darah perifer, tanpa disertai hepatosplenomegali atau limfadenopati. Penanganan anemia aplastik masi...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia,
2016-12-01T00:00:00Z.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online. |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Anemia aplastik adalah kegagalan sumsum tulang baik secara fisiologis maupun anatomis. Penyakit ini ditandai oleh penurunan atau tidak ada faktor pembentuk sel darah dalam sumsum tulang, pansitopenia darah perifer, tanpa disertai hepatosplenomegali atau limfadenopati. Penanganan anemia aplastik masih merupakan masalah yang penting karena patofisiologi penyakit ini masih belum pasti. Tata laksana anemia aplastik terdiri dari tata laksana suportif terhadap keadaan yang disebabkan oleh pansitopenia seperti anemia, infeksi dan perdarahan, serta tata laksana serta pengobatan yang bertujuan untuk mengganti sel induk yang gagal dalam memproduksi sel-sel darah dan menekan proses imunologis yang terjadi. Tata laksana kuratif terdiri dan transplantasi sumsum tulang dan penggunaan obat-obat imunosupresan. Namun demikian tata laksana anemia aplastik baik yang bersifat suportif maupun kuratif, dapat menimbulkan masalah-masalah yang mempengaruhi prognosis pasien. Prognosis pasien anemia aplastik umumnya buruk, sekitar dua pertiga pasien meninggal setelah 6 bulan diagnosis ditegakkan sebagai anemia aplastik. |
---|---|
Item Description: | 0854-7823 2338-5030 10.14238/sp7.1.2005.26-33 |