Larutan Pembersih PeriuretraSebelum Pemasangan Kateter Urin Menetap: Literature Review

Pemasangan kateter urin menetap pada pasien baru di rumah sakit adalah 23,2% setiap bulan. Delapan puluh persen kejadian infeksi saluran kemih disebabkan oleh kateter urin menetap yang tidak aseptik. Kematian akibat infeksi ini adalah 32% dari seluruh kasus infeksi nosokomial. Penggunaan larutan pem...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Awaluddin (Author), Nursiswati (Author)
Format: Book
Published: Universitas Padjadjaran, 2017-09-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_8cc5b2b6bb7f4c9a897c4e0ac0d409ad
042 |a dc 
100 1 0 |a Awaluddin  |e author 
700 1 0 |a Nursiswati  |e author 
245 0 0 |a Larutan Pembersih PeriuretraSebelum Pemasangan Kateter Urin Menetap: Literature Review 
260 |b Universitas Padjadjaran,   |c 2017-09-01T00:00:00Z. 
500 |a 10.24198/jkp.v2n2.3  
500 |a 2338-5324 
500 |a 2442-7276 
520 |a Pemasangan kateter urin menetap pada pasien baru di rumah sakit adalah 23,2% setiap bulan. Delapan puluh persen kejadian infeksi saluran kemih disebabkan oleh kateter urin menetap yang tidak aseptik. Kematian akibat infeksi ini adalah 32% dari seluruh kasus infeksi nosokomial. Penggunaan larutan pembersih periuretra sebelum pemasangan kateter urin menetap dalam mengurangi infeksi saluran kemih kurang memadai. Metode yang digunakan adalah literature review, dengan pencarian pada database CINAHL, proquest, dan google scholar yang dipublikasikan dari tahun 1995 sampai dengan 2013. Kata kunci yang digunakan meliputi catheterization, indwelling urinary catheter, bacteriuria, meatal atau periurethral cleaning, urinary tract infection, dan nursing. Dua puluh lima literatur yang berkaitan didapatkan. Larutan yang umum digunakan adalah air kran, air steril, larutan antiseptik, dan salin normal. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antara kejadian infeksi saluran kemih dengan penggunaan air kran dibandingkan dengan povidone-iodine10% atau chlorhexidine0.1%. Hal yang sama juga ditemui saat pengunaan air steril dibandingkan dengan povidone-iodineatau chlorhexidine gluconate10% atau 0.05%, saat penggunaan air dan sabun, busa pembersih kulit, povidone-iodine10%, dan salin normal. Air steril adalah larutan hipotonik, tidak mahal, dan tidak mengiritasi kulit. Salin normal juga lebih murah dan kurang mengiritasi kulit. Larutan antiseptik cukup mahal, dapat mengiritasi kulit, dan memiliki efek samping alergi atau toksik. Sabun memiliki sedikit kadar antiseptik dan relatif murah. Larutan pembersih periuretra sebelum pemasangan kateter yang dapat digunakan adalah air kran, air steril, larutan antiseptik, salin normal, dan air dan sabun. Diperlukan penelitian selanjutnya tentang penggunaan air steril atau salin normal. 
546 |a ID 
690 |a Infeksi saluran kemih 
690 |a kateter urin menetap 
690 |a Nursing 
690 |a RT1-120 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n JKP (Jurnal Keperawatan Padjajaran), Vol 2, Iss 2, Pp 86-97 (2017) 
787 0 |n http://jkp.fkep.unpad.ac.id/index.php/jkp/article/view/71/67 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2338-5324 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2442-7276 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/8cc5b2b6bb7f4c9a897c4e0ac0d409ad  |z Connect to this object online.