PEMANFAATAN TEPUNG KULIT UDANG SEBAGAI BAHAN PENGGANTI PAKAN JADI UNTUK PERTAMBAHAN BERAT ITIK PEDAGING

Itik sebagai penghasil daging di Indonesia, menurut data statistik tahun 2010 perannya masih rendah, yaitu hanya dapat memenuhi 44,75 % dari kebutuhan 14,3 ribu ton. Sementara itu, lim-bah kulit udang dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan bagi pakan itik. Penelitian ini ber-tujuan untuk mengetah...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Wahyu Trianto (Author), Tuntas Bagyono (Author), Abdul Hadi Kadarusno (Author)
Format: Book
Published: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, 2017-04-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_8d6944560fed4916b056543e755788a3
042 |a dc 
100 1 0 |a Wahyu Trianto  |e author 
700 1 0 |a Tuntas Bagyono  |e author 
700 1 0 |a Abdul Hadi Kadarusno  |e author 
245 0 0 |a PEMANFAATAN TEPUNG KULIT UDANG SEBAGAI BAHAN PENGGANTI PAKAN JADI UNTUK PERTAMBAHAN BERAT ITIK PEDAGING 
260 |b Poltekkes Kemenkes Yogyakarta,   |c 2017-04-01T00:00:00Z. 
500 |a 1978-5763 
500 |a 2579-3896 
520 |a Itik sebagai penghasil daging di Indonesia, menurut data statistik tahun 2010 perannya masih rendah, yaitu hanya dapat memenuhi 44,75 % dari kebutuhan 14,3 ribu ton. Sementara itu, lim-bah kulit udang dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan bagi pakan itik. Penelitian ini ber-tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung kulit udang (dengan variasi 0 % sebagai kontrol, 10 %,12 % dan 14 %) dalam pakan terhadap pertumbuhan berat itik pedaging. Pene-litian yang dilakukan di Dusun Jarakan, Desa Ceporan, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Kla-ten ini adalah eksperimen semu dengan rancangan pre-test post-test with control group. Obyek penelitian yang digunakan adalah 60 ekor itik pedaging yang berumur 0-5 hari, sementara lim-bah kulit udang diperoleh dari rumah makan di Rawa Jimbung. Masing-masing campuran pakan diberikan kepada 15 ekor itik yang ditaruh dalam kandang yang berbeda, sebanyak 150 gr/ming-gu/ekor dengan frekuensi dua kali per hari. Data dianalisis menggunakan uji One Way Anava dengan α = 0,05. Hasil analisis menghasilkan nilai p lebih kecil dari 0,001 yang berarti bahwa perbedaan peningkatan berat itik di antara variasi pakan memang bermakna, sehingga dapat di-interpretasikan bahwa variasi konsentrasi tepung kulit udang sebagai bahan tambahan mem-pengaruhi berat itik pedaging. Dengan uji lanjutan LSD dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan 14 % tepung kulit udang di dalam pakan merupakan konsentrasi yang paling efektif 
546 |a ID 
690 |a Environmental technology. Sanitary engineering 
690 |a TD1-1066 
690 |a Public aspects of medicine 
690 |a RA1-1270 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol 8, Iss 3, Pp 111-116 (2017) 
787 0 |n http://journalsanitasi.keslingjogja.net/index.php/sanitasi/article/view/18 
787 0 |n https://doaj.org/toc/1978-5763 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2579-3896 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/8d6944560fed4916b056543e755788a3  |z Connect to this object online.