Manajemen Anestesi Pasien Pascainfeksi Polio yang Menjalani Operasi Seksio Sesarea

Individu yang bertahan dari poliomielitis paralitik dapat mengalami postpolio syndrome (PPS). Tiga serangkai gejala klasik PPS meliputi kelemahan progresif, kelelahan, dan atrofi otot. Case report ini melaporkan manajemen anestesi pada pasien gravida dengan PPS yang direncanakan dilakukan operasi se...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Herman Mangasi Silaban (Author), Muh. Ramli Ahmad (Author)
Format: Book
Published: Indonesian Society of Obstetric Anesthesia and Critical Care (INA-SOACC), 2023-11-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_8f105a67938e47d68d7f2996528ef2e1
042 |a dc 
100 1 0 |a Herman Mangasi Silaban  |e author 
700 1 0 |a Muh. Ramli Ahmad  |e author 
245 0 0 |a Manajemen Anestesi Pasien Pascainfeksi Polio yang Menjalani Operasi Seksio Sesarea 
260 |b Indonesian Society of Obstetric Anesthesia and Critical Care (INA-SOACC),   |c 2023-11-01T00:00:00Z. 
500 |a 10.47507/obstetri.v6i3.118 
500 |a 2808-3261 
500 |a 2615-370X 
520 |a Individu yang bertahan dari poliomielitis paralitik dapat mengalami postpolio syndrome (PPS). Tiga serangkai gejala klasik PPS meliputi kelemahan progresif, kelelahan, dan atrofi otot. Case report ini melaporkan manajemen anestesi pada pasien gravida dengan PPS yang direncanakan dilakukan operasi seksio sesarea (SC) dengan teknik anestesi epidural. Pasien perempuan 38 tahun dikonsulkan oleh Departemen Obstetri dan Ginekologi dengan G2P0A1 usia kehamilan (UK) 39 minggu 3 hari, belum inpartu dengan riwayat penyakit polio sejak usia 3 tahun dengan keluhan saat ini tungkai bawah sebelah kanan lumpuh dan ukuran lebih kecil dibandingkan tungkai bawah sebelah kiri. Pasien direncanakan untuk menjalani SC dengan teknik anestesi epidural. Tanda-tanda vital dan hasil pemeriksaan durante dan pasca-SC dalam batas normal. Dalam berbagai literatur, anestesi regional selalu menjadi pilihan utama untuk pasien PPS dibandingkan dengan anestesi umum. Periode praoperasi adalah periode yang paling penting pada pasien pascainfeksi polio. Anamnesis dan pemeriksaan fisik adalah langkah prosedur yang sangat vital. Sindrom pascapolio dapat menyebabkan kelemahan otot (termasuk disfagia dan refluks), nyeri sendi, intoleransi suhu dingin, gangguan menelan, tidur, dan pernapasan. Masing-masing pilihan anestesi tetap memiliki keuntungan dan kerugian sesuai dengan karakteristik pasien dan kontraindikasi jenis anestesi. Diperlukan pertimbangan dan pemahaman yang baik sebelum menentukan pilihan demi keamanan dan kenyamanan pasien.     
546 |a ID 
690 |a Anestesi epidural 
690 |a seksio sesarea 
690 |a post-polio syndrome 
690 |a Gynecology and obstetrics 
690 |a RG1-991 
690 |a Anesthesiology 
690 |a RD78.3-87.3 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia, Vol 6, Iss 3 (2023) 
787 0 |n https://www.jurnalanestesiobstetri-indonesia.id/ojs/index.php/Obstetri/article/view/118 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2808-3261 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2615-370X 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/8f105a67938e47d68d7f2996528ef2e1  |z Connect to this object online.