Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Kelas X Unggulan Bilingual Class System (BCS) pada Praktikum Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Perkembangan ilmu di bidang sains tidak luput dari kegiatan observasi (pengamatan), penelitian, dan uji coba. Kegiatan ini disebut juga sebagai keterampilan proses sains dalam dunia pendidikan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui deskripsi keterampilan proses sains peserta didik kelas X ung...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang,
2019-07-01T00:00:00Z.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online. |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
MARC
LEADER | 00000 am a22000003u 4500 | ||
---|---|---|---|
001 | doaj_9752d3d8220f443894c2882bb93b38ef | ||
042 | |a dc | ||
100 | 1 | 0 | |a Ilyana Rohmatin Nuzul |e author |
700 | 1 | 0 | |a Ratih Rizqi Nirwana |e author |
700 | 1 | 0 | |a Abdul Kholiq |e author |
245 | 0 | 0 | |a Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Kelas X Unggulan Bilingual Class System (BCS) pada Praktikum Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit |
260 | |b Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, |c 2019-07-01T00:00:00Z. | ||
500 | |a 2715-3029 | ||
500 | |a 2685-4880 | ||
500 | |a 10.21580/jec.2019.1.1.3780 | ||
520 | |a Perkembangan ilmu di bidang sains tidak luput dari kegiatan observasi (pengamatan), penelitian, dan uji coba. Kegiatan ini disebut juga sebagai keterampilan proses sains dalam dunia pendidikan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui deskripsi keterampilan proses sains peserta didik kelas X unggulan Bilingual Class System (BCS) MAN 2 Kudus pada praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Data penelitian diperoleh melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik kelas X unggulan Bilingual Class System (BCS) mempunyai keterampilan proses sains dasar pada aspek mengamati sebesar 77% (Baik), keterampilan mengukur sebesar 82% (Baik), keterampilan mengklasifikasi sebesar 92% (Sangat Baik), keterampilan mengkomunikasi sebesar 87% (Sangat Baik), dan keterampilan menyimpulkan sebesar 69% (Cukup). Sedangkan keterampilan proses sains terpadu pada aspek merencanakan percobaan sebesar 88% (Sangat Baik), keterampilan menganalisis data sebesar 70% (Cukup), dan keterampilan memperoleh dan menyajikan data sebesar 72% (Cukup). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Persentase tertinggi keterampilan proses sains dasar adalah keterampilan mengklasifikasi, sedangkan persentase terendah adalah keterampilan menyimpulkan. Persentase tertinggi keterampilan proses sains terpadu adalah keterampilan merencanakan percobaan, sedangkan persentase terendah adalah keterampilan menganalisis data. | ||
546 | |a ID | ||
690 | |a keterampilan proses sains | ||
690 | |a larutan elektrolit dan nonelektrolit | ||
690 | |a praktikum | ||
690 | |a Education | ||
690 | |a L | ||
655 | 7 | |a article |2 local | |
786 | 0 | |n Journal of Educational Chemistry, Vol 1, Iss 1, Pp 28-35 (2019) | |
787 | 0 | |n https://journal.walisongo.ac.id/index.php/jec/article/view/3780 | |
787 | 0 | |n https://doaj.org/toc/2715-3029 | |
787 | 0 | |n https://doaj.org/toc/2685-4880 | |
856 | 4 | 1 | |u https://doaj.org/article/9752d3d8220f443894c2882bb93b38ef |z Connect to this object online. |