Peramalan Curah Hujan Provinsi Bengkulu dengan Generalized Space-Time Autoregressive

Provinsi Bengkulu adalah daerah dengan curah hujan yang tinggi dan pola yang berfluktuatif. Hal tersebut dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya dampak seperti banjir, tanah longsor, dan bencana alam lainnya. Struktur fisik dan kondisi geografis antar lokasi di Provinsi Bengkulu adalah dua kondis...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Herlin Fransiska (Author), Etis Sunandi (Author), Dian Agustina (Author)
Format: Book
Published: UMSurabaya Publishing, 2020-12-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_b1efc67f4aa3453a95e7d7ddde04d521
042 |a dc 
100 1 0 |a Herlin Fransiska  |e author 
700 1 0 |a Etis Sunandi  |e author 
700 1 0 |a Dian Agustina  |e author 
245 0 0 |a Peramalan Curah Hujan Provinsi Bengkulu dengan Generalized Space-Time Autoregressive 
260 |b UMSurabaya Publishing,   |c 2020-12-01T00:00:00Z. 
500 |a http://dx.doi.org/10.30651/must.v5i2.5326 
500 |a 2541-6057 
500 |a 2541-4674 
520 |a Provinsi Bengkulu adalah daerah dengan curah hujan yang tinggi dan pola yang berfluktuatif. Hal tersebut dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya dampak seperti banjir, tanah longsor, dan bencana alam lainnya. Struktur fisik dan kondisi geografis antar lokasi di Provinsi Bengkulu adalah dua kondisi yang mempengaruhi curah hujan Provinsi Bengkulu. Berbagai struktur fisik dan kondisi geografis antar lokasi di provinsi ini menjadi pertimbangan penulis menggunakan model Generalized Space-Time Autoregressive (GSTAR) untuk peramalan curah hujan. Model ini lebih fleksibel jika data yang digunakan adalah data ruang-waktu. Asumsi stasioner diterima setelah data curah hujan ditransformasikan dengan fungsi Z1/2. Model terbaikyang digunakan adalah model GSTAR (1;1) dengan matriks pembobot seragam dan invers jarak. Hasil penelitian didapatkan menggunakan matriks pembobot seragam diperoleh MSE 0.279, MAPE 13.810 dan RMSE 0.528, dan dengan matriks pembobot invers jarak diperoleh MSE 0.229, MAPE 13.090 dan RMSE 0.478 pada prakiraan data 3 periode. Ini menunjukkan bahwa model GSTAR (1;1)denganbobot invers jarak memperkirakan curah hujan di Provinsi Bengkulu dengan lebih baik. 
546 |a EN 
546 |a ID 
690 |a curah hujan 
690 |a gstar 
690 |a provinsi bengkulu 
690 |a ruang-waktu 
690 |a Education 
690 |a L 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology, Vol 5, Iss 2, Pp 130-142 (2020) 
787 0 |n http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/matematika/article/view/5326/3462 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2541-6057 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2541-4674 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/b1efc67f4aa3453a95e7d7ddde04d521  |z Connect to this object online.