Penatalaksanaan Stomatitis Alergika Disertai Dermatitis Perioral Akibat Alergi Telur

Pendahuluan: Reaksi hipersensitivitas tipe I merupakan reaksi alergi yang dipicu oleh aktivasi IgE. Hipersensitivitas tipe I dapat berupa reaksi anafilaktik sistemik atau reaksi lokal yang ditandai oleh inflamasi dan kerusakan epitel mukosa. Telur ayam dikenal sebagai makanan yang sering memicu aler...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Erna Sung (Author), Desiana Radhitia (Author)
Format: Book
Published: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2017-05-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pendahuluan: Reaksi hipersensitivitas tipe I merupakan reaksi alergi yang dipicu oleh aktivasi IgE. Hipersensitivitas tipe I dapat berupa reaksi anafilaktik sistemik atau reaksi lokal yang ditandai oleh inflamasi dan kerusakan epitel mukosa. Telur ayam dikenal sebagai makanan yang sering memicu alergi akibat kandungan protein di dalamnya merangsang reaksi sistem imun secara berlebihan pada pasien tertentu. Tujuan: Laporan kasus ini bertujuan membahas penatalaksanaan stomatitis alergika disertai dermatitis perioral yang disebabkan oleh alergi telur ayam. Kasus: Seorang wanita berusia 18 tahun datang dengan keluhan utama bibir terasa perih dan tebal serta terdapat sariawan di lidah yang terasa perih bila disentuh. Keluhan dirasakan sejak pasien mengkonsumsi telur 3 hari sebelumnya. Pasien memiliki riwayat alergi terhadap telur dan makanan laut. Pemeriksaan ekstraoral menunjukkan edema, deskuamasi dan hiperpigmentasi di sekitar bibir. Pemeriksaan intraoral menunjukkan deskuamasi pada mukosa labial dan mukosa bukal, serta bercak putih yang terasa sakit pada dorsum dan lateral lidah. Tatalaksana: Pemeriksaan darah menunjukkan peningkatan kadar IgE total. Pasien dirawat dengan obat kumur anti-inflamasi non steroid dan dirujuk untuk pemeriksaan alergi lebih lanjut, serta diberikan krim kortikosteroid topikal untuk mengatasi hiperpigmentasi dan rasa tebal pada daerah perioral. Pasien dianjurkan menghindari alergen. Perbaikan dicapai dalam 3 minggu dan pemeriksaan alergi menunjukkan positif alergi terhadap telur. Simpulan: Klinisi harus memahami berbagai manifestasi reaksi hipersensitivitas agar dapat menegakkan diagnosis dengan tepat dan menemukan pemicunya sehingga dapat memberikan perawatan yang tepat.
Item Description:2252-9764
2685-9165
10.18196/di.6180