Profil Psoriasis Vulgaris di RSUD Dr. Soetomo Surabaya: Studi Retropektif

Latar belakang: Psoriasis vulgaris adalah penyakit kulit inflamasi kronis yang ditandai dengan plak merah berbatas tegas tertutup skuama tebal sebagai akibat dari gangguan proliferasi dan diferensiasi epidermis.  Sifat kronis dari psoriasis vulgaris sangat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Profil...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Karina Dyahtantri Pratiwi (Author), Damayanti Damayanti (Author)
Format: Book
Published: Department of Dermatology and Venereology, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga, 2018-12-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_b6a368c0036641e3b860e5acbcbb9aad
042 |a dc 
100 1 0 |a Karina Dyahtantri Pratiwi  |e author 
700 1 0 |a Damayanti Damayanti  |e author 
245 0 0 |a Profil Psoriasis Vulgaris di RSUD Dr. Soetomo Surabaya: Studi Retropektif 
260 |b Department of Dermatology and Venereology, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga,   |c 2018-12-01T00:00:00Z. 
500 |a 1978-4279 
500 |a 2549-4082 
500 |a 10.20473/bikk.V30.3.2018.248-254 
520 |a Latar belakang: Psoriasis vulgaris adalah penyakit kulit inflamasi kronis yang ditandai dengan plak merah berbatas tegas tertutup skuama tebal sebagai akibat dari gangguan proliferasi dan diferensiasi epidermis.  Sifat kronis dari psoriasis vulgaris sangat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Profil pasien psoriasis vulgaris diperlukan untuk mengevaluasi morbiditas akibat psoriasis vulgaris, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan. Tujuan: Mengevaluasi profil pasien psoriasis vulgaris meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien. Metode: Studi retrospektif dari data rekam medis pasien psoriasis vulgaris yang dirawat di Instalasi Rawat Inap (IRNA) Kemuning I dan II Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya selama periode 1 Januari 2016 sampai 31 Desember 2017. Hasil: Sebanyak 36 pasien psoriasis vulgaris didapatkan dari pengamatan selama 2 tahun. Faktor pencetus kekambuhan lesi terbanyak adalah fokal infeksi gigi pada 30,6% pasien. Luas lesi >30% Body Surface Area (BSA) terdapat pada 55,6% pasien. Terapi sistemik yang diberikan berupa metotreksat (55,6%) dan siklosporin (25%); sedangkan 19,4% tidak diberikan terapi sistemik terkait kontraindikasi individual. Kesimpulan: Diagnosis psoriasis vulgaris ditegakkan berdasarkan anamnesis dan gejala klinis, didukung dengan hasil histopatologi. Terapi sistemik berupa metotreksat atau siklosporin, disertai dengan terapi topikal dan terapi suportif, memberikan hasil perbaikan skor PASI 50% - 75% pada 58,3% pasien. 
546 |a ID 
690 |a psoriasis vulgaris 
690 |a methotrexate 
690 |a Dermatology 
690 |a RL1-803 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (Periodical of Dermatology and Venerology), Vol 30, Iss 3, Pp 248-254 (2018) 
787 0 |n https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/view/8628 
787 0 |n https://doaj.org/toc/1978-4279 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2549-4082 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/b6a368c0036641e3b860e5acbcbb9aad  |z Connect to this object online.