Gambaran Dismenorea pada Remaja Putri Sekolah Menengah Pertama di Manado
Latar belakang. Masalah yang timbul pada menstruasi seperti dismenorea merupakan masalah ginekologi yang sering dialami remaja putri. Walaupun demikian jarang remaja mencari pertolongan dokter, pada umumnya teman wanita dan orangtua menjadi tempat mencari nasehat. Ketersediaan informasi mengenai hal...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia,
2016-11-01T00:00:00Z.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online. |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
MARC
LEADER | 00000 am a22000003u 4500 | ||
---|---|---|---|
001 | doaj_b6b9661c6a4c4cefb2cd89aff90c796c | ||
042 | |a dc | ||
100 | 1 | 0 | |a Hesti Lestari |e author |
700 | 1 | 0 | |a Jane Metusala |e author |
700 | 1 | 0 | |a Diana Yuliani Suryanto |e author |
245 | 0 | 0 | |a Gambaran Dismenorea pada Remaja Putri Sekolah Menengah Pertama di Manado |
260 | |b Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, |c 2016-11-01T00:00:00Z. | ||
500 | |a 0854-7823 | ||
500 | |a 2338-5030 | ||
500 | |a 10.14238/sp12.2.2010.99-102 | ||
520 | |a Latar belakang. Masalah yang timbul pada menstruasi seperti dismenorea merupakan masalah ginekologi yang sering dialami remaja putri. Walaupun demikian jarang remaja mencari pertolongan dokter, pada umumnya teman wanita dan orangtua menjadi tempat mencari nasehat. Ketersediaan informasi mengenai hal ikhwal menstruasi dan permasalahannya, khususnya dismenorea merupakan hal yang penting untuk perkembangan pelayanan kesehatan remaja. Tujuan. Mengetahui gambaran dismenore pada remaja putri di SMPN 3 Manado. Metode. Desain studi deskriptif potong lintang, pengambilan sampel secara konsekutif dilakukan pada bulan September 2009, dengan menggunakan kuesioner. Subjek penelitian adalah siswi SMPN 3 Manado yang sudah menstruasi. Hasil. Dua ratus dua responden masuk dalam penelitian, 199 responden (98,5%) di antaranya pernah mengalami dismenorea. Sebagian besar responden (94,5%) mengalami nyeri ringan dan 40,7% remaja putri mengalami dismenorea disertai dengan gejala penyerta. Meski merupakan suatu masalah, 82% remaja hanya membiarkan saja saat nyeri timbul atau hanya minum air hangat dan menekan bagian yang sakit (40,2%), dan hanya 5,5% berobat ke dokter. Para remaja mencari pertolongan ke orangtua (37,2%) mengenai masalah yang timbul dan hanya 6,9% dari remaja putri yang mencari pertolongan ke dokter. Sumber informasi tentang dismenorea sebagian besar berasal dari teman wanita (76,7%) dan orangtua (14,4%). Kesimpulan. Sebagian besar responden pernah mengalami dismenorea. Umumnya informasi tentang dismenorea paling banyak didapatkan dari teman wanita dan orangtua. Saat mengalami dismenore sebagian besar remaja meminta pertolongan kepada orangtua. Edukasi kesehatan tentang masalah menstruasi penting untuk remaja dan orangtuanya, dan perlunya evaluasi rutin masalah menstruasi oleh para klinisi. | ||
546 | |a ID | ||
690 | |a dismenorea | ||
690 | |a mentruasi | ||
690 | |a remaja putri | ||
690 | |a Medicine | ||
690 | |a R | ||
690 | |a Pediatrics | ||
690 | |a RJ1-570 | ||
655 | 7 | |a article |2 local | |
786 | 0 | |n Sari Pediatri, Vol 12, Iss 2, Pp 99-102 (2016) | |
787 | 0 | |n https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/531 | |
787 | 0 | |n https://doaj.org/toc/0854-7823 | |
787 | 0 | |n https://doaj.org/toc/2338-5030 | |
856 | 4 | 1 | |u https://doaj.org/article/b6b9661c6a4c4cefb2cd89aff90c796c |z Connect to this object online. |