ANALISIS PERMASALAHAN GIZI BURUK BERDASARKAN INDIKATOR NUTRITION COMMITMENT INDEX (NCI) DI KABUPATEN BENGKULU UTARA

Hasil Riskesdas Provinsi Bengkulu Tahun 2013, prevalensi Balita gizi buruk tertinggi berada di Kabupaten Bengkulu Utara yaitu 24,1%. Jumlah kasus Balita gizi buruk di Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2015 sebanyak 20 orang. Salah satu indikator untuk mengukur komitmen pemerintah yaitu dengan melihat i...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Veby Fransisca Rozi (Author), Novega Novega (Author)
Format: Book
Published: UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin, 2018-12-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_be80996800a44d8e8421e3f24c76e3d3
042 |a dc 
100 1 0 |a Veby Fransisca Rozi  |e author 
700 1 0 |a Novega Novega  |e author 
245 0 0 |a ANALISIS PERMASALAHAN GIZI BURUK BERDASARKAN INDIKATOR NUTRITION COMMITMENT INDEX (NCI) DI KABUPATEN BENGKULU UTARA 
260 |b UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin,   |c 2018-12-01T00:00:00Z. 
500 |a 2442-4986 
500 |a 10.31602/ann.v5i2.1651 
520 |a Hasil Riskesdas Provinsi Bengkulu Tahun 2013, prevalensi Balita gizi buruk tertinggi berada di Kabupaten Bengkulu Utara yaitu 24,1%. Jumlah kasus Balita gizi buruk di Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2015 sebanyak 20 orang. Salah satu indikator untuk mengukur komitmen pemerintah yaitu dengan melihat indikator Nurtition Commitment Index (NCI). NCI adalah indeks untuk mengukur komitmen pemerintah dalam mengatasi kekurangan gizi dengan 12 indikator yang dikelompokkan dalam 3 tema yaitu anggaran, kebijakan program dan regulasi tertulis. Tujuan penelitian untuk menganalisis permasalahan gizi buruk berdasarkan indikator NCI di Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan rancangan penelitian studi kebijakan. Informan dalam penelitian berjumlah 5 orang. Hasil penelitian menunjukkan dari 12 skor NC terdapat 7 indikator yang sudah tercapai yaitu indikator cakupan vitamin A, akses air bersih, kondisi program gizi dalam kebijakan daerah, program gizi diprioritaskan dalam perencanaan daerah, koordinasi lintas sektor, target indikator program gizi dan survei gizi dalam 3 tahun terakhir sedangkan 5 indikator yang masih belum tercapai yaitu indikator anggaran, promosi ASI eksklusif, cakupan sanitasi, kunjungan ibu hamil yaitu K1 dan K4 dan indikator hukum. Disarankan Dinas Kesehatan mengadakan koordinasi antar intern Dinas Kesehatan maupun dengan tim penyusunan anggaran agar usulan rencana anggaran program gizi dapat terealisasi secara maksimal. 
546 |a ID 
690 |a Public aspects of medicine 
690 |a RA1-1270 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol 5, Iss 2, Pp 58-63 (2018) 
787 0 |n https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/ANN/article/view/1651 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2442-4986 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/be80996800a44d8e8421e3f24c76e3d3  |z Connect to this object online.