EFEKTIVITAS ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA COVID-19 : STUDI OBSERVASIONAL

COVID-19 telah menjadi pandemi dan menyebabkan kematian diseluruh dunia. Penggunaan antibiotik empiris pada kasus Pneumonia COVID-19 berisiko memicu resistensi bakteri. Tujuan penelitian untuk menganalisis efektivitas penggunaan antibiotik pada kasus Pneumonia COVID-19. Penelitian observasional deng...

ver descrição completa

Na minha lista:
Detalhes bibliográficos
Principais autores: Farid Zulkarnain Nur Syah (Autor), Abdul Rahem (Autor), Anita Purnamayanti (Autor), Rella Indah Karunia (Autor)
Formato: Livro
Publicado em: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin, 2022-10-01T00:00:00Z.
Assuntos:
Acesso em linha:Connect to this object online.
Tags: Adicionar Tag
Sem tags, seja o primeiro a adicionar uma tag!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_bfae3d6b54fe4e84bfa49fcb0a8636e9
042 |a dc 
100 1 0 |a Farid Zulkarnain Nur Syah  |e author 
700 1 0 |a Abdul Rahem  |e author 
700 1 0 |a Anita Purnamayanti  |e author 
700 1 0 |a Rella Indah Karunia  |e author 
245 0 0 |a EFEKTIVITAS ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA COVID-19 : STUDI OBSERVASIONAL 
260 |b Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin,   |c 2022-10-01T00:00:00Z. 
500 |a 2502-647X 
500 |a 2503-1902 
520 |a COVID-19 telah menjadi pandemi dan menyebabkan kematian diseluruh dunia. Penggunaan antibiotik empiris pada kasus Pneumonia COVID-19 berisiko memicu resistensi bakteri. Tujuan penelitian untuk menganalisis efektivitas penggunaan antibiotik pada kasus Pneumonia COVID-19. Penelitian observasional dengan arah pengambilan data secara retrospektif periode Juni 2021 hingga Agustus 2021. Subjek penelitian adalah subjek terkonfirmasi Pneumonia COVID-19, dibuktikan dengan hasil CT scan dada dan PCR. Total subjek penelitian 111 subjek yang mendapatkan antibiotik azitromisin (n = 42) atau levofloksasin (n = 69). Tidak terdapat perbedaan bermakna antara kondisi klinis awal masuk RS pada subjek yang mendapat azitromisin dengan subjek yang memperoleh levofloksasin (p=0,098) berdasarkan skor WHO clinical progression scale. Terdapat perbedaan bermakna antara azitromisin dengan levofloksasin untuk lama terapi (p = 0,000) dan lama rawat inap (p = 0,004). Terdapat perbedaan bermakna (p = 0,006) kondisi klinis berdasarkan selisih skor WHO clinical progression scale sebelum dan sesudah menggunakan azitromisin, namun, tidak terdapat perbedaan bermakna (p = 0,114) kondisi klinis sebelum dan sesudah menggunakan levofloksasin. Tidak terdapat perbedaan angka kematian yang bermakna (p = 0,275) pada kedua jenis antibiotik. Kematian subjek tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia lanjut ( > 65 tahun), dan komorbid penyakit. Azitromisin lebih efektif memperbaiki kondisi klinis subjek Pneumonia COVID-19 dibandingkan dengan levofloksasin. 
546 |a EN 
546 |a ID 
690 |a Efektivitas 
690 |a Azitromisin 
690 |a Levofloksasin 
690 |a Pneumonia covid-19 
690 |a Pharmacy and materia medica 
690 |a RS1-441 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n JIIS: Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, Vol 7, Iss 2 (2022) 
787 0 |n https://ojs32.jurnalstikesdarmo.id/index.php/JIIS/article/view/878 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2502-647X 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2503-1902 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/bfae3d6b54fe4e84bfa49fcb0a8636e9  |z Connect to this object online.