Efek Ekstrak Bunga Kecombrang (Etlingera elatior) sebagai Repellent Nyamuk Aedes aegypti

Salah satu cara untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk Aedes aegypti adalah dengan meng-gunakan repellent. Beberapa repellent menunjukkan adanya efek toksik, di antaranya yang me-ngandung bahan aktif Diethyltoluamide (DEET). Tujuan penelitian untuk mengetahui efek ekstrak bunga Kecombrang (Etling...

ver descrição completa

Na minha lista:
Detalhes bibliográficos
Main Authors: Zulfikar Zulfikar (Author), Mahdinursyah Mahdinursyah (Author), Wiwit Aditama (Author)
Formato: Livro
Publicado em: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, 2017-12-01T00:00:00Z.
Assuntos:
Acesso em linha:Connect to this object online.
Tags: Adicionar Tag
Sem tags, seja o primeiro a adicionar uma tag!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_c00501d29a6b4be889c4860bdfb662b5
042 |a dc 
100 1 0 |a Zulfikar Zulfikar  |e author 
700 1 0 |a Mahdinursyah Mahdinursyah  |e author 
700 1 0 |a Wiwit Aditama  |e author 
245 0 0 |a Efek Ekstrak Bunga Kecombrang (Etlingera elatior) sebagai Repellent Nyamuk Aedes aegypti 
260 |b Poltekkes Kemenkes Yogyakarta,   |c 2017-12-01T00:00:00Z. 
500 |a 1978-5763 
500 |a 2579-3896 
500 |a 10.29238/sanitasi.v9i2.45 
520 |a Salah satu cara untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk Aedes aegypti adalah dengan meng-gunakan repellent. Beberapa repellent menunjukkan adanya efek toksik, di antaranya yang me-ngandung bahan aktif Diethyltoluamide (DEET). Tujuan penelitian untuk mengetahui efek ekstrak bunga Kecombrang (Etlingera elatior) sebagai repellent terhadap nyamuk Ae. aegypti. Pene-litian dilakukan secara eksperimental dengan 5 kelompok perlakuan. Hasil pengamatan menun-jukkan bahwa rata-rata waktu penolakan terhadap efek repellent ekstrak bunga Kecombrang konsentrasi 25 %, 50 %, dan 100 % terhadap nyamuk Ae. aegypti, berturut-turut adalah: 5,4 me-nit, 8,4 menit, dan 13 menit. Pada kelompok kontrol, nyamuk sudah menggigit pada menit per-tama pengamatan, sedangkan pada kelompok DEET 15 %, nyamuk tidak menggigit sampai de-ngan akhir, yaitu 120 menit. Hasil uji Anova menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan (p<0,001). Di antara kelompok ekstrak sendiri juga menunjukkan ada per-bedaan bermakna, kecuali antara kelompok ekstrak 25 % dengan kelompok ekstrak 50 %. Hasil pengamatan pada kelompok ekstrak 100 %, memperlihatkan bahwa jumlah nyamuk Ae. aegypti yang menggigit lebih sedikit dibandingkan pada kelompok ekstrak konsentrasi 25 % dan 50 %. Jadi, semakin besar dosis ekstrak bunga Kecombrang maka semakin besar juga efek repellent yang dihasilkan serta semakin lama waktu pengamatan maka efek repellent semakin berkurang. Ekstrak bunga kecombrang memiliki efek sebagai repellent terhadap nyamuk Ae. aegypti, na-mun masih jauh di bawah efek dari DEET 15 %. Kelompok ekstrak bunga Kecombrang dengan konsentrasi 100 % menunjukkan efek repellent yang lebih lama dibandingkan dengan kelompok ekstrak 25 % dan 50 %. 
546 |a ID 
690 |a repellent 
690 |a kecombrang 
690 |a Aedes aegypti 
690 |a Environmental technology. Sanitary engineering 
690 |a TD1-1066 
690 |a Public aspects of medicine 
690 |a RA1-1270 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol 9, Iss 2, Pp 80-87 (2017) 
787 0 |n http://journalsanitasi.keslingjogja.net/index.php/sanitasi/article/view/45 
787 0 |n https://doaj.org/toc/1978-5763 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2579-3896 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/c00501d29a6b4be889c4860bdfb662b5  |z Connect to this object online.