Pengaruh Regional Anesthesia Subarachnoid Block pada G3P2A0 dengan Preeklampsia Berat

Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan serius yang ditandai dengan hipertensi dan proteinuria, berpotensi menyebabkan komplikasi serius bagi ibu dan bayi. Preeklampsia yang disertai tanda prodromal ini disebut sebagai impending eklampsia atau imminent eclampsia. Indonesia merupakan salah satu nega...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RTH Supraptomo (Author)
Format: Book
Published: Indonesian Society of Obstetric Anesthesia and Critical Care (INA-SOACC), 2024-11-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan serius yang ditandai dengan hipertensi dan proteinuria, berpotensi menyebabkan komplikasi serius bagi ibu dan bayi. Preeklampsia yang disertai tanda prodromal ini disebut sebagai impending eklampsia atau imminent eclampsia. Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara dengan Angka Kematian Ibu (AKI) yang tinggi, yakni 173:100.000 kelahiran, dengan persentase 25% disebabkan oleh hipertensi pada kehamilan. Sectio Caesarea Transperitoneal Profunda (SCTP) adalah metode persalinan melalui insisi dinding perut dan segmen bawah rahim. Kasus ini melibatkan seorang wanita 37 tahun G3P2A0 dengan usia kehamilan 30 minggu dan preeklampsia berat (PEB), direncanakan menjalani SCTP darurat menggunakan Regional Anesthesia Subarachnoid Block (RASAB) dengan levobupivacaine dan fentanyl. Anestesi regional dipilih karena durasi dan kualitas analgesia yang baik, serta stabilitas hemodinamik selama operasi. Levobupivacaine bekerja dengan memblokade natrium channel neuronal yang mencegah depolarisasi dan bersifat reversibel pada saraf sensorik maupun motorik. Kombinasi levobupivacaine dan fentanyl menghasilkan blok sensorik lebih lama tanpa memperpanjang blok motorik, mengurangi nyeri tanpa mengganggu fungsi motoriknya.
Item Description:2808-3261
2615-370X