Traumatic Pneumorrhachis

TPneumorrhachis (PR), yang merupakan entrapment udara atau gas dalam canalis spinalis, adalah kondisi yang jarang terjadi, dan biasanya dihubungkan dengan trauma dan prosedur pembedahan. Udara intraspinal biasanya dapat ditemukan tersendiri di regio servikal, thorakal, maupun lumbosakral (lebih jara...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Sianny Suryawati (Author)
Format: Book
Published: Research and Community Service Department (LPPM) Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, 2019-04-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_c13bee3e9a9c4f1690dd2d6ff3f98aa6
042 |a dc 
100 1 0 |a Sianny Suryawati  |e author 
245 0 0 |a Traumatic Pneumorrhachis 
260 |b Research and Community Service Department (LPPM) Universitas Wijaya Kusuma Surabaya,   |c 2019-04-01T00:00:00Z. 
500 |a 1978-2071 
500 |a 2580-5967 
520 |a TPneumorrhachis (PR), yang merupakan entrapment udara atau gas dalam canalis spinalis, adalah kondisi yang jarang terjadi, dan biasanya dihubungkan dengan trauma dan prosedur pembedahan. Udara intraspinal biasanya dapat ditemukan tersendiri di regio servikal, thorakal, maupun lumbosakral (lebih jarang), namun dapat pula ditemukan di seluruh canalis spinalis. Patogenesis dan etiologi kelainan ini sangat bervariasi dan menimbulkan tantangan dalam diagnosisnya. Prosedur diagnosis pilihan pada keadaan ini adalah CT spinal. Pneumorrhachis biasanya tidak menimbulkan gejala, namun keberadaannya juga dapat mencerminkan adanya pathologi serius yang mendasarinya. Kelainan dasar ini dapat tersamarkan dan harus diperiksa dengan hati-hati agar dapat memberikan terapi yang adekuat. Laporan kasus ini memaparkan kasus jarang traumatic pneumorrhachis pada wanita usia 63 tahun setelah jatuh dari ketinggian yang tidak diketahui dan dibawa ke Instalasi Gawat Darurat dalam keadaan tidak sadarkan diri. CT scan thoracoabdominal menunjukkan adanya fraktur tulang multiple, pneumothorax dan contussio pulmonum, pneumomediastinum, emphysema subcutan luas, dan juga dissecting aortic aneurysm. Karena traumatic pneumorrhachis seringkali disertai trauma berat yang mendasarinya, seperti yang ditemukan pada laporan kasus ini, maka evaluasi mendalam perlu dilakukan untuk menemukan adanya jejas lainya, dan ahli bedah saraf tulang belakang harus memberikan perhatian untuk mencegah komplikasi berupa meningitis dan pneumocephalus. 
546 |a EN 
690 |a Pneumorrhachis 
690 |a Intraspinal air 
690 |a Spinal canal 
690 |a Medicine (General) 
690 |a R5-920 
690 |a Public aspects of medicine 
690 |a RA1-1270 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma, Vol 8, Iss 1, Pp 111-116 (2019) 
787 0 |n https://journal.uwks.ac.id/index.php/jikw/article/view/544 
787 0 |n https://doaj.org/toc/1978-2071 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2580-5967 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/c13bee3e9a9c4f1690dd2d6ff3f98aa6  |z Connect to this object online.