ASESMEN RISIKO PERDARAHAN SEKELOMPOK PASIEN FIBRILASI ATRIUM PENERIMA WARFARIN BERDASARKAN NILAI HAS-BLED DI RS ABC GIANYAR

Dalam upaya tata laksana fibriasi atrium (FA) untuk mencegah risiko stroke, antikoagulan seperti warfarin dapat digunakan. Indeks terapi yang sempit mendukung bahwa pengawasan selama penggunaan warfarin diperlukan untuk mencegah risiko perdarahan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan status...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Hauptverfasser: Putu Dian Marani Kurnianta (VerfasserIn), Ni Komang Putri Pradnyani (VerfasserIn), Kadek Dwi Oktariadi (VerfasserIn), Anak Agung Ngurah Putra Riana Prasetya (VerfasserIn)
Format: Buch
Veröffentlicht: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin, 2024-03-01T00:00:00Z.
Schlagworte:
Online-Zugang:Connect to this object online.
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:Dalam upaya tata laksana fibriasi atrium (FA) untuk mencegah risiko stroke, antikoagulan seperti warfarin dapat digunakan. Indeks terapi yang sempit mendukung bahwa pengawasan selama penggunaan warfarin diperlukan untuk mencegah risiko perdarahan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan status risiko perdarahan pada sekelompok pasien FA yang menggunakan warfarin berdasarkan nilai HAS-BLED di RS ABC Gianyar, Bali. Penelitian observasional deskriptif dilakukan dengan pendekatan retrospective case study terhadap data pasien rawat jalan di RS ABC Gianyar. Penelitian ini mengikutsertakan seluruh pasien FA penerima warfarin berdasarkan riwayat selama periode Januari 2022-Mei 2023. Pencatatan dan asesmen risiko perdarahan mencakup komponen penilaian HAS-BLED yang diilustrasikan dalam bentuk tabel dan gambar sesuai profil pasien keseluruhan. Dari sejumlah delapan pasien FA, lima pasien (62,5%) memiliki risiko perdarahan sedang (nilai 1-2), dan sisanya berada dalam kategori risiko rendah (nilai 0). Mayoritas proporsi pada stratifikasi risiko perdarahan sedang dipengaruhi oleh parameter usia lanjut >65 tahun (50,00%), penggunaan antiplatelet atau antiinflamasi nonsteroid (NSAID) (25,00%), dan nilai INR yang tinggi (12,50%). Meskipun tidak ditemukan risiko perdarahan tinggi, pemantauan selama penggunaan warfarin diperlukan dengan berfokus pada faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Keterbatasan jumlah sampel dan beberapa parameter laboratorium pada penelitian ini dapat menjadi masukan untuk kemajuan praktik klinis maupun pengembangan penelitian selanjutnya
Beschreibung:10.36387/jiis.v9i1.1590
2502-647X
2503-1902