Perbandingan Ultrasonografi Paru dan Rontgen Dada sebagai Alat Bantu Diagnostik Pneumonia pada Anak
Latar belakang. Pemeriksaan Rontgen dada seringkali dilakukan pada pasien anak dengan pneumonia. Akan tetapi, pemeriksaan Rontgen dada memiliki sejumlah kekurangan, seperti meningkatkan paparan radiasi ionisasi pada anak, memiliki jeda lama dalam mengambil dan memproses gambar, angka false positive...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia,
2021-02-01T00:00:00Z.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online. |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Latar belakang. Pemeriksaan Rontgen dada seringkali dilakukan pada pasien anak dengan pneumonia. Akan tetapi, pemeriksaan Rontgen dada memiliki sejumlah kekurangan, seperti meningkatkan paparan radiasi ionisasi pada anak, memiliki jeda lama dalam mengambil dan memproses gambar, angka false positive tinggi, dan potensi variabilitas antarpengamat. Sejumlah literatur terbaru menunjukkan bahwa USG memiliki akurasi tinggi dalam mendiagnosis pneumonia dibandingkan Rontgen dada, serta dianggap ideal dalam pemeriksaan pada anak karena bebas radiasi dan portabel. Tujuan. Membandingkan akurasi ultrasound paru dan Rontgen dada dalam menegakkan diagnosis pneumonia pada anak. Metode. Penelusuran literatur secara terstruktur dilakukan melalui Pubmed®, ScienceDirect®, Proquest®, Proquest®, Scopus®, ClinicalKey®, dan EBSCO®. Hasil. Studi meta-analisis Balk dkk menunjukkan bahwa USG memiliki akurasi tinggi dalam mendiagnosis pneumonia pada anak dengan sensitivitas 0,96 vs 0,87 dan spesifisitas 0,95 vs 0,98. Sementara studi Xin dkk menunjukkan sensitivitas dan spesifisitas USG paru yang tinggi, yakni 0,93 dan 0,96 berturut-turut. Kesimpulan. Kedua studi yang ditelaah menunjukkan kecenderungan sensitivitas yang lebih tinggi pada modalitas USG dibandingkan dengan Rontgen dada. |
---|---|
Item Description: | 0854-7823 2338-5030 10.14238/sp22.5.2021.318-24 |