Implementasi Muatan Lokal Membatik di SMA Negeri I Situbondo

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan alasan penetapan membatik menjadi muatan lokal, pelaksanaan muatan lokal membatik, minat wirausaha siswa, dengan menggunakan pendekatan kualitatif yakni fenomenologi. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, lembar pengamatan dan catatan lapangan. Ha...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Nunung Sri Wahyuni (Author)
Format: Book
Published: Universitas Negeri Malang, 2014-06-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_d65cf35185824e459a1f15c8b483d5d6
042 |a dc 
100 1 0 |a Nunung Sri Wahyuni  |e author 
245 0 0 |a Implementasi Muatan Lokal Membatik di SMA Negeri I Situbondo 
260 |b Universitas Negeri Malang,   |c 2014-06-01T00:00:00Z. 
500 |a 2338-8110 
500 |a 2442-3890 
500 |a 10.17977/jph.v1i4.4143 
520 |a Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan alasan penetapan membatik menjadi muatan lokal, pelaksanaan muatan lokal membatik, minat wirausaha siswa, dengan menggunakan pendekatan kualitatif yakni fenomenologi. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, lembar pengamatan dan catatan lapangan. Hasil penelitian adalah: (1) penetapan muatan lokal membatik merupakan keputusan sekolah dengan tujuan mensukseskan program pemerintah kabupaten Situbondo melestari-kan dan mengembangkan budaya lokal khususnya batik situbondo, memberikan bekal keterampilan, dan peluang usaha; (2) implementasi muatan lokal membatik terlaksana secara optimal, (3) minat wirausaha siswa tinggi setelah mengikuti mulok membatik. Simpulan yang didapat adalah sebagai berikut. (1) Alasan penetapan muatan lokal membatik  mensukseskan program pemerintah kabupaten situbondo yaitu melestarikan dan mengembangkan budaya lokal khususnya batik Situbondo,  membe-rikan bekal keterampilan, dan sebagai peluang usaha. (2) Implementasi muatan lokal membatik, (a) peranan guru mulok dalam perencanaan cukup memadai, (b) peranan guru dalam implementasi telah terlaksana secara optimal, (c) peranan guru dalam evaluasi mulok hanya terbatas pada evaluasi pro-duk sementara evaluasi proses belum tersentuh, (d) faktor pendukung dan penghambat. (3) Minat wirausaha siswa setelah mengikuti mulok membatik , minat wirausaha siswa tinggi,  investasi peralat-an, pemasaran. Kata kunci: kurikulum muatan lokal, pendidikan keterampilan membatik 
546 |a EN 
546 |a ID 
690 |a Education 
690 |a L 
690 |a Social Sciences 
690 |a H 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n Jurnal Pendidikan Humaniora, Vol 1, Iss 4, Pp 337-342 (2014) 
787 0 |n http://journal.um.ac.id/index.php/jph/article/view/4143 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2338-8110 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2442-3890 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/d65cf35185824e459a1f15c8b483d5d6  |z Connect to this object online.