Pola Resistensi Bakteri Penyebab Sepsis Neonatorum di Instalasi Perawatan Neonatus RSUD Arifin Achmad Riau

Latar belakang. Sepsis neonatorum masih menjadi kendala utama di bidang pelayanan dan perawatan neonatus. Diperlukan pemberian antibiotik empirik yang tepat dapat menurunkan angka kematian. Namun, terapi empirik yang tepat harus berdasarkan pola resistensi di tempat tersebut Tujuan. Mengetahui pola...

Πλήρης περιγραφή

Αποθηκεύτηκε σε:
Λεπτομέρειες βιβλιογραφικής εγγραφής
Κύριοι συγγραφείς: Nazardi Oyong (Συγγραφέας), Dewi Anggraini (Συγγραφέας), Karina Karina (Συγγραφέας)
Μορφή: Βιβλίο
Έκδοση: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2016-10-01T00:00:00Z.
Θέματα:
Διαθέσιμο Online:Connect to this object online.
Ετικέτες: Προσθήκη ετικέτας
Δεν υπάρχουν, Καταχωρήστε ετικέτα πρώτοι!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_d6b5f1f68bfc47a2be3232b5ee996a38
042 |a dc 
100 1 0 |a Nazardi Oyong  |e author 
700 1 0 |a Dewi Anggraini  |e author 
700 1 0 |a Karina Karina  |e author 
245 0 0 |a Pola Resistensi Bakteri Penyebab Sepsis Neonatorum di Instalasi Perawatan Neonatus RSUD Arifin Achmad Riau 
260 |b Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia,   |c 2016-10-01T00:00:00Z. 
500 |a 0854-7823 
500 |a 2338-5030 
500 |a 10.14238/sp17.6.2016.435-40 
520 |a Latar belakang. Sepsis neonatorum masih menjadi kendala utama di bidang pelayanan dan perawatan neonatus. Diperlukan pemberian antibiotik empirik yang tepat dapat menurunkan angka kematian. Namun, terapi empirik yang tepat harus berdasarkan pola resistensi di tempat tersebut Tujuan. Mengetahui pola resistensi bakteri dari kultur darah pasien sepsis neonatal. Metode. Desain penelitian deskriptif retrospektif. Semua data hasil kultur dan uji resistensi antibiotik dari spesimen darah neonatus tersangka sepsis yang dirawat di Instalasi Perawatan Neonatus RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau periode Januari sampai Desember 2014 dimasukkan dalam penelitian. Hasil. Didapatkan 568 pemeriksaan kultur darah neonatus yang diduga sepsis, dengan hasil kultur darah positif 196 (34,51%). Mikroorganisme terbanyak yang ditemukan yaitu Coagulase negative Staphylococci (CoNS) (29,08%), Candida sp (15,21%), B. cepacia (12,76%), A. baumanii (9,18%) dan K. pneumoniae (8,16%). Bakteri Gram positif paling sensitif dengan vancomycin dan linezolid, sedangkan bakteri Gram negatif paling sensitif dengan meropenem, amikacin dan tigecycline. Kesimpulan. Hasil kultur darah positif adalah 34,5%. Mikroorganisme yang paling banyak yaitu Coagulase negative Staphylococci, Candida sp, B. cepacia, A. baumanii dan K. pneumoniae. Bakteri Gram positif paling sensitif dengan vancomycin dan linezolid. Bakteri Gram negatif paling sensitif dengan meropenem, amikacin dan tigecycline 
546 |a ID 
690 |a sepsis neonatorum 
690 |a pola resistensi 
690 |a Medicine 
690 |a R 
690 |a Pediatrics 
690 |a RJ1-570 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n Sari Pediatri, Vol 17, Iss 6, Pp 435-40 (2016) 
787 0 |n https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/87 
787 0 |n https://doaj.org/toc/0854-7823 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2338-5030 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/d6b5f1f68bfc47a2be3232b5ee996a38  |z Connect to this object online.