General Movements pada Bayi dengan Riwayat Hiperbilirubinemia

Latar belakang. Deteksi dini gangguan perkembangan neurologis pada bayi muda sulit dilakukan. Hiperilirubinemia merupakan salah satu penyebab terjadinya gangguan perkembangan pada anak. Pemeriksaan kualitas general movements(GMs) pada usia fidgety(3 bulan) memiliki nilai prediksi terhadap gangguan p...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Patricia A. Pattinama (Author), Alifiani Hikmah Putranti (Author), Gatot Irawan Sarosa (Author)
Format: Book
Published: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2016-11-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Latar belakang. Deteksi dini gangguan perkembangan neurologis pada bayi muda sulit dilakukan. Hiperilirubinemia merupakan salah satu penyebab terjadinya gangguan perkembangan pada anak. Pemeriksaan kualitas general movements(GMs) pada usia fidgety(3 bulan) memiliki nilai prediksi terhadap gangguan perkembangan. Tujuan.Menilai pengaruh hiperbilrubinemia terhadap terjadinya abnormal GMs. Metode.Penelitian kohort dilanjutkan dengan nested case controlpada 44 bayi yang lahir di RSUP Dr.Kariadi, Semarang pada September 2009 sampai dengan Februari 2010. Subyek penelitian terdiri dari kelompok I 22 bayi dengan kadar BIS (bilirubin indirek serum) >12 mg/dl dan kelompok II 22 bayi dengan kadar BIS <12 mg/dl, pada kedua kelompok dilakukan pemeriksaan GMs dengan rekaman video menggunakan standarisasi metode Prechtl pada usia 3 bulan. Analisis hasil rekaman dilakukan oleh ahli. Hasil dari kelompok normal dan kelompok abnormal, dilakukan nested case controlGMs abnormal adalah kelompok kasus dan kelompok kontrol GMs normal berdasarkan skala Likert. Abnormal GMs apabila skor d5. Diteliti hubungan hiperbilirubinemia dengan GMs abnormal. Uji statistik dengan chi-square, Receiver operating curve(ROC), dan multivariat regresi logistik. Hasil. Rerata kadar BIS pada kelompok I 15,0±3,43 mg/dL dan rerata kadar BIS pada kelompok II 8,5±1,68 mg/dL. Pada kedua kelompok terdapat neonatus dengan GMs normal dan abnormal. Rerata kadar BIS pada kelompok abnormal GMs (kelompok kasus) 15,6±4,18 mg/dL, sedangkan kelompok kontrol 9,8±2,63 mg/dL dengan p<0,001. Analisis kurva ROC menunjukkan luas area dibawah kurva ROC untuk kadar BIS 0,92. Kadar BIS neonatal dapat digunakan sebagai prediktor GMs abnormal dengancut-off point BIS 12,67 mg/dL.  Kesimpulan.Kadar BIS neonatal t12 mg/dL dapat digunakan sebagai prediktor GMs abnormal.
Item Description:0854-7823
2338-5030
10.14238/sp14.2.2012.122-9