FORMULASI ANTI-AGING CREAM POTASSIUM AZELOYL DIGLYCINATE TERHADAP STABILITAS FISIKA-KIMIA KRIM DENGAN VARIASI KONSENTRASI TRIETANOLAMIN SEBAGAI EMULGATOR
Potassium Azeloyl Diglycinate memiliki aktivitas sebagai sebum normalizer dan agen pencerah kulit dengan kemampuan melembabkan, serta menangani gangguan hiperpigmentasi. Anti-aging (AA) cream merupakan kosmetik yang digunakan untuk mencegah penuaan dini. Penggunaan agen pengemulsi diperlukan untuk m...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin,
2022-10-01T00:00:00Z.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online. |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Potassium Azeloyl Diglycinate memiliki aktivitas sebagai sebum normalizer dan agen pencerah kulit dengan kemampuan melembabkan, serta menangani gangguan hiperpigmentasi. Anti-aging (AA) cream merupakan kosmetik yang digunakan untuk mencegah penuaan dini. Penggunaan agen pengemulsi diperlukan untuk menghasilkan krim yang stabil. Salah satu agen pengemulsi yang umum digunakan adalah trietanolamin (TEA). Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sediaan AA cream potassium azeloyl diglycinate dengan variasi konsentrasi trietanolamin. Sediaan AA cream diformulasikan dalam 3 varian formula menggunakan TEA dengan konsentrasi 1,5%, 2% dan 2,5%. Pengujian stabilitas fisik-kimia dilakukan sebelum dan setelah 6 siklus peyimpanan cycling test meliputi uji organoleptis, homogenitas, daya lekat, daya sebar, stabilitas, tipe emulsi, viskositas, pH, aktivitas antioksidan, dan hidrasi pada kulit responden. Hasil pengujian menunjukkan bahwa formula 3 dengan kadar TEA 2,5% merupakan formula terbaik, sedangkan pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH menunjukkan bahwa pada ketiga formula memiliki aktivitas yang sangat lemah dengan nilai pada Formula 1, Formula 2, dan Formula 3 masing-masing sebesar 63.856 ppm, 57.508 ppm, dan 45.640 ppm. Aktivitas antioksidan krim mengalami penurunan setelah penyimpanan cycling-test. Adapun pada pengujian hidrasi pada kulit responden menunjukkan adanya peningkatan kelembapan setelah pengolesan selama 10 hari. |
---|---|
Item Description: | 10.36387/jiis.v7i2.974 2502-647X 2503-1902 |