Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pola Aktifitas pada Pasien Gagal Jantung di Ruang Penyakit Dalam Kelas 3 RSUD dr. Slamet Garut

Gagal jantung bukan merupakan suatu penyakit yang berdiri sendiri melainkan sebuah sindrom klinis yang dikarakteristikan dengan kelebihan volume darah, tidak adekuatnya perfusi jaringan, dan penurunan toleransi aktivitas sehari- hari. Pola aktifitas pada pasien dengan gagal jatung sangat terbatas, p...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Sulastini Sulastini Sulastini (Author), Engkus Kusnadi (Author), Rina Rismawati (Author), Bambang Aditya Nugraha (Author)
Format: Book
Published: Universitas 'Aisyiyah Bandung, 2019-04-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Gagal jantung bukan merupakan suatu penyakit yang berdiri sendiri melainkan sebuah sindrom klinis yang dikarakteristikan dengan kelebihan volume darah, tidak adekuatnya perfusi jaringan, dan penurunan toleransi aktivitas sehari- hari. Pola aktifitas pada pasien dengan gagal jatung sangat terbatas, pola aktifitas akan berubah terutama pada saat pasien mengalami sesak nafas yang cukup berat. Intoleransi aktivitas pada penderita gagal jantung satu dengan yang lain dapat berbeda tergantung dari kapasitas fungsional. Dukungan keluarga sangatlah penting bagi pasien dengan gagal jantung, selain membantu dalam hal perawatan diri dan terapi, dalam kaitanya dengan kualitas hidup pasien dukungan keluarga juga sangat diperlukan dalam hal psikologis. Penelitian ini menggunakan metode deskritif korelasi. Penelitian ini dilakukan di Ruang Penyakit Dalam Kelas 3 RSUD dr. Slamet Garut. Populasi adalah semua pasien gagal jantung dan keluarga yang dirawat di Ruang Penyakit Dalam Kelas 3 RSUD dr. Slamet Garut. Sampel ditentukan dengan Non Probability Sampling yaitu quota sampling dengan jumlah sampel 96 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa pasien gagal jantung yang dirawat sebagian pasien mendapatkan dukungan keluarga yang tinggi sebanyak 50% dan lebih dari sebagian responden tidak melakukan aktivitas secara berlebihan sebanyak 55,2%. Terdapat hubungan bermakna antara dukungan keluarga dengan pola aktivitas pasien gagal jantung dengan nilai p-value 0,00 (<0,05) dan dengan koefisien korelasi (r) 0,466. Mengingat terdapat beberapa temuan dalam penelitian serta keterbatasan dalam penelitian ini, maka diharapkan pada masa mendatang berbagai pihak dapat meneliti lebih lanjut faktor-faktor yang mempengaruhi pada proses penyembuhan pasien gagal jantung.
Item Description:10.33867/jka.v5i2.79
2477-4405