Manfaat Terapi Pijat pada Konstipasi Kronis Anak

Latar belakang. Konstipasi sering ditemukan pada anak dan menimbulkan masalah sosial maupun psikologi. Data menunjukkan 95% kasus konstipasi anak merupakan konstipasi fungsional. Penelitian memperlihatkan dampak yang baik dari terapi pijat yang dihubungkan dengan berbagai kondisi dan penyakit pada a...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Muzal Kadim (Author), Bernie Endyarni (Author)
Format: Book
Published: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2016-11-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_e8ad4fd8805b4ab3aed3e727c05b2dba
042 |a dc 
100 1 0 |a Muzal Kadim  |e author 
700 1 0 |a Bernie Endyarni  |e author 
245 0 0 |a Manfaat Terapi Pijat pada Konstipasi Kronis Anak 
260 |b Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia,   |c 2016-11-01T00:00:00Z. 
500 |a 0854-7823 
500 |a 2338-5030 
500 |a 10.14238/sp12.5.2011.342-6 
520 |a Latar belakang. Konstipasi sering ditemukan pada anak dan menimbulkan masalah sosial maupun psikologi. Data menunjukkan 95% kasus konstipasi anak merupakan konstipasi fungsional. Penelitian memperlihatkan dampak yang baik dari terapi pijat yang dihubungkan dengan berbagai kondisi dan penyakit pada anak. Tujuan. Melihat implikasi klinis terapi pijat terhadap pasien konstipasi kronis pada anak. Metode. Penelitian prospektif intervensional dilakukan dengan randomisasi dan menggunakan kontrol, terhadap kasus konstipasi berusia 2-14 tahun di Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUPN Cipto Mangunkusumo sejak bulan Februari hingga Juni 2006. Hasil. Jumlah subyek penelitian 16 orang terdiri dari 7/16 laki-laki dan 9/16 perempuan. Rerata umur subyek 4,1 tahun (SB=+1,3). Frekuensi buang air besar (b.a.b) pasien konstipasi fungsional mengalami peningkatan setelah diberikan terapi pijat. Jumlah pasien yang mengalami kicipirit, dengan tinja keras berkurang lebih banyak pada kelompok perlakuan dibandingkan kelompok kontrol. Jarak terlama antara b.a.b kelompok perlakuan mengalami penurunan yang lebih besar (6,7+3,2 hari menjadi 3,7+1,7 hari) dibandingkan kelompok kontrol (5,2+2,4 hari menjadi 3,3+1,0 hari). Lama waktu b.a.b kelompok perlakuan berkurang lebih banyak (21,2+18,2 menit menjadi 14,37+8,6 menit) dibandingkan kelompok kontrol (15,6+9,4 menit menjadi 11,8+9,2 menit). Waktu yang dibutuhkan untuk terjadi perbaikan terhadap konstipasi kelompok perlakuan lebih singkat (29,2+24,9 hari) dibandingkan kelompok kontrol (32,2+20,8 hari). Kesimpulan. Terapi pijat dapat membantu mempercepat perbaikan konstipasi kronis fungsional 
546 |a ID 
690 |a terapi pijat 
690 |a konstipasi kronis 
690 |a anak 
690 |a Medicine 
690 |a R 
690 |a Pediatrics 
690 |a RJ1-570 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n Sari Pediatri, Vol 12, Iss 5, Pp 342-6 (2016) 
787 0 |n https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/489 
787 0 |n https://doaj.org/toc/0854-7823 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2338-5030 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/e8ad4fd8805b4ab3aed3e727c05b2dba  |z Connect to this object online.