Penurunan nyeri leher dengan terapi kompres hangat pada pasien penyakit ginjal kronis yang mengalami hipertensi di ruang hemodialisa

Tingginya kejadian penyakit ginjal kronik di Indonesia menjadi perhatian khusus apabila tidak tertangani dengan baik. PGK dapat menyebabkan hipertensi karena adanya iskemia pada organ ginjal. Apabila penderita telah mengalami gagal ginjal stage 4/5 maka akan memerlukan terapi pengganti ginjal yang t...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Firda Nur Rahma Santie (Author), Warsono Warsono (Author)
Format: Book
Published: Universitas Muhammadiyah Semarang, 2024-04-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_e90a2a3f6e8646a99cde4bbe40132d8d
042 |a dc 
100 1 0 |a Firda Nur Rahma Santie  |e author 
700 1 0 |a Warsono Warsono  |e author 
245 0 0 |a Penurunan nyeri leher dengan terapi kompres hangat pada pasien penyakit ginjal kronis yang mengalami hipertensi di ruang hemodialisa 
260 |b Universitas Muhammadiyah Semarang,   |c 2024-04-01T00:00:00Z. 
500 |a 2723-8067 
500 |a 10.26714/nm.v5i1.10578 
520 |a Tingginya kejadian penyakit ginjal kronik di Indonesia menjadi perhatian khusus apabila tidak tertangani dengan baik. PGK dapat menyebabkan hipertensi karena adanya iskemia pada organ ginjal. Apabila penderita telah mengalami gagal ginjal stage 4/5 maka akan memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap berupa dialysis atau transplantasi ginjal. Saat proses hemodialisa pasien PGK yang mengalami hipertensi sering merasakan nyeri leher akibat menyempitnya pembuluh darah di area leher. Salah satu intervensi komplementer yang dapat dilakukan berupa kompres hangat. Tujuan studi kasus ini penulis ingin mengetahui penurunan nyeri leher pada pasien PGK yang mengalami hipertensi di ruang hemodialisa. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan. Subjek kasus ini yaitu pasien hemodialisa yang berjumlah 2 orang. Dengan kriteria inklusi nyeri leher dan pasien PGK yang mengalami hipertensi saat proses hemodialisa. Kompres hangat dilakukan dengan meletakkan kantung buli-buli berisi air hangat dengan suhu 45-50°C pada leher belakang subjek studi kasus selama 15 menit. Hasil intervensi menunjukkan bahwa subjek studi kasus 1 mengalami penurunan skala nyeri menjadi 3 sesudah diberikan kompres hangat dan pada subjek studi kasus 2 mengalami penurunan skala nyeri menjadi 5 sesudah diberikan kompres hangat . Kompres hangat dapat menurunkan nyeri leher pada subjek studi kasus PGK yang mengalami hipertensi di ruang hemodialisa. 
546 |a ID 
690 |a nyeri leher 
690 |a penyakit ginjal kronik 
690 |a hipertensi 
690 |a kompres hangat 
690 |a Nursing 
690 |a RT1-120 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n Ners Muda, Vol 5, Iss 1, Pp 62-67 (2024) 
787 0 |n https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/nersmuda/article/view/10578 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2723-8067 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/e90a2a3f6e8646a99cde4bbe40132d8d  |z Connect to this object online.