Optimasi Kadar Awal, Waktu Kontak dan Berat Biomassa pada Proses Biosorpsi Cu2+ Menggunakan Cangkang Lorjuk

Pendahuluan: Cangkang kerang pisau (Solen vagina) dapat menyebabkan pencemaran lingkungan sekitarnya, tetapi berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi biosorben dalam penyerapan logam berat khususnya Cu karena umumnya cangkang kerang mengandung CaCO3 dan kitin. Beberapa variabel yang berperan dalam pros...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Syarifa Hajar (Author), Noor Erma Nasution Sugijanto (Author), Sugijanto Kartosentono (Author)
Format: Book
Published: Faculty of Pharmacy, Universitas Airlangga, 2021-04-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_f3a53b200bd4405c921d947aea2764e4
042 |a dc 
100 1 0 |a Syarifa Hajar  |e author 
700 1 0 |a Noor Erma Nasution Sugijanto  |e author 
700 1 0 |a Sugijanto Kartosentono  |e author 
245 0 0 |a Optimasi Kadar Awal, Waktu Kontak dan Berat Biomassa pada Proses Biosorpsi Cu2+ Menggunakan Cangkang Lorjuk 
260 |b Faculty of Pharmacy, Universitas Airlangga,   |c 2021-04-01T00:00:00Z. 
500 |a 10.20473/jfiki.v8i12021.98-106 
500 |a 2406-9388 
500 |a 2580-8303 
520 |a Pendahuluan: Cangkang kerang pisau (Solen vagina) dapat menyebabkan pencemaran lingkungan sekitarnya, tetapi berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi biosorben dalam penyerapan logam berat khususnya Cu karena umumnya cangkang kerang mengandung CaCO3 dan kitin. Beberapa variabel yang berperan dalam proses biosorpsi, antara lain: konsentrasi awal logam, massa biosorben, dan waktu kontak. Tujuan: Untuk menentukan pengaruh konsentrasi awal Cu (II), massa biosorben, dan waktu kontak terhadap proses biosorpsi melalui data persentase efisiensi dan kapasitas adsorpsi. Metode: Proses biosorpsi dilakukan dalam berbagai variasi parameter dengan memasukkan biosorben dan larutan Cu (II) dalam kolom, sesuai masing-masing variasi yang telah ditentukan dan dilakukan penyaringan. Pengukuran kadar Cu (II) secara kuantitatif dari hasil proses biosorpsi menggunakan Atomic Absorption Spectroscopy (AAS)­. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa biosorben cangkang lorjuk mengandung Cu (II) 0,0220 mg/g. Kadar Cu (II) dalam cangkang tersebut digunakan sebagai faktor koreksi. Hasil optimal untuk parameter konsentrasi awal Cu (II) adalah 100 mg/L dengan persentase efisiensi (98,47 + 0,19)% dan kapasitas adsorpsi (630,37 + 1,2)ug/g. Hasil optimal waktu kontak adalah 120 menit dengan persentase efisiensi (90,78 + 0,25)%. Hasil optimal massa biosorben berdasarkan persentase efisiensi (97,69 + 0,1)% adalah 2 gram. Kesimpulan: Penelitian ini dapat menunjukkan bahwa serbuk dari cangkang kerang pisau (Solen vagina) dapat dimanfaatkan sebagai biosorben yang efektif untuk adsorpsi tembaga (Cu) dari larutan. Hasil optimasi faktor terbaik untuk digunakan dalam proses biosorpsi Cu (II) yaitu konsentrasi awal 100 mg/L, massa biosorben 2 gram dan waktu kontak 120 menit. 
546 |a ID 
690 |a kerang pisau(solen vagina) 
690 |a biosorpsi 
690 |a tembaga (cu2+) 
690 |a aas 
690 |a Pharmacy and materia medica 
690 |a RS1-441 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, Vol 8, Iss 1, Pp 98-106 (2021) 
787 0 |n https://e-journal.unair.ac.id/JFIKI/article/view/20888/13984 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2406-9388 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2580-8303 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/f3a53b200bd4405c921d947aea2764e4  |z Connect to this object online.