Kaderisasi Kepemimpinan Agama melalui Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk memahami sifat kepemimpinan Rasulullah pada proses interaksi yang memunculkan kader pemimpin agama melalui uswah dari Kiai. Subjek penelitian adalah santri penguins pondok, santri anggota, santri junior (santri muda), dan Kiai. Pendekatan kualitatif fenomenologik natur...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Abdul Qodir (Author), Sarbiran Sarbiran (Author)
Format: Book
Published: Universitas Negeri Yogyakarta, 2004-01-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_f3f3326c1e644b029dd1d7ca2e2d81b9
042 |a dc 
100 1 0 |a Abdul Qodir  |e author 
700 1 0 |a Sarbiran Sarbiran  |e author 
245 0 0 |a Kaderisasi Kepemimpinan Agama melalui Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta 
260 |b Universitas Negeri Yogyakarta,   |c 2004-01-01T00:00:00Z. 
500 |a 1410-4725 
500 |a 2338-6061 
520 |a Penelitian ini bertujuan untuk memahami sifat kepemimpinan Rasulullah pada proses interaksi yang memunculkan kader pemimpin agama melalui uswah dari Kiai. Subjek penelitian adalah santri penguins pondok, santri anggota, santri junior (santri muda), dan Kiai. Pendekatan kualitatif fenomenologik naturalistik digunakan dalam penelitian. Pengumpulan data menggunakan metode pengamatan, wawancara mendalam, dan artifak. Metode tersebut untuk memperoleh data tentang tampilan tuturkata, tampilan perilaku santri dan perilaku Kiai, selanjutnya dikategorikan ke dalam sifat-sifat kepemimpinan Rasulullah yang empat, yaitu sifat shidiq, amanah, tabligh, dan fathonah. Data dikumpulkan dan dianaiisis menggunakan model interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian dapat dikemukakan: Kiai meneladankan traits kepemimpinan Rasulullah kepada para santri. Uswah itu terlihat dari tuturkatanya dan adil tindakannya serta mengajak para santri untuk berlaku jujur. Kiai memberi uswah kerja keras dan menjadi leader yang cerdas-bijaksana dalam mencarikan solusi masalah keagamaan. Santri serius belajar agama, menjalani riyadhoh atau membiasakan ibadah, aktif belajar ber-haiaqoh, aktif organisasi, dan ibda 'bin-nqfsih. Munculnya kader pemimpin dari santri diindikasikan dengan memiliki traits kepemimpinan Rasulullah, yaitu sifat shidiq, amanah, tabligh, dan fathonah bagi santri, seperti: (a) sifat shidiq muncul dalam kebiasaan berterus terang, bicara seperlunya, berlaku jujur, dapat dipercaya dan jelas bicaranya; (b) sifat amanah tampak pada perilaku serius mengurus titipan, pesan, menyampaikan amanah, bertanggungjawab, menyempurnakan janji, mengawasi pekerjaan, rajin ibadah, giat belajar dan tekun membaca Al-Qur'an, (c) sifat tabligh dicirikan mampu mengajak berbicara lisan, tauladan mulia, bersimpatik kepada kiai, tabah ketika kesulitan; (d) sifat fathonah cerdak-bijak seperti cepat dan tanggap dengan perubahan situasi serta mencarikan solusi yang menentramkan. 
546 |a EN 
546 |a ID 
690 |a Education 
690 |a L 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Vol 2, Iss 3 (2004) 
787 0 |n http://journal.uny.ac.id/index.php/jpep/article/view/2091 
787 0 |n https://doaj.org/toc/1410-4725 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2338-6061 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/f3f3326c1e644b029dd1d7ca2e2d81b9  |z Connect to this object online.