TOPOGRAFI DENTIN SETELAH PENYIKATAN DENGAN SODIUM LAURYL SULFATE PADA BERBAGAI DURASI WAKTU DITINJAU DENGAN ATOMIC FORCE MICROSCOPY

Menyikat gigi menggunakan pasta gigi berfluoride adalah kebiasaan yang sering dilakukan masyarakat di negara berkembang. Pasta gigi yang dijual di pasaran biasanya mengandung deterjen dengan kadar yang rendah. Sodium lauryl sulfate (SLS) adalah salah satu deterjen dalam pasta gigi dengan kadar rata-...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Abdillah Imron Nasution (Author), Basri A. Gani (Author), Firda Asbarini (Author)
Format: Book
Published: Universitas Syiah Kuala, 2018-06-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Menyikat gigi menggunakan pasta gigi berfluoride adalah kebiasaan yang sering dilakukan masyarakat di negara berkembang. Pasta gigi yang dijual di pasaran biasanya mengandung deterjen dengan kadar yang rendah. Sodium lauryl sulfate (SLS) adalah salah satu deterjen dalam pasta gigi dengan kadar rata-rata 0,5-2% dari berat keseluruhan pasta gigi. SLS dapat merusak struktur dentin dengan berpenetrasi ke dalam kristal hidroksiapatit (HA) yang merupakan penyusun dentin. Penelitian ini bertujuan menganalisis topografi dentin setelah penyikatan dengan sodium lauryl sulfate 1% pada berbagai durasi waktu ditinjau dengan Atomic Force Microscopy (AFM). Enam gigi premolar digunakan sebagai spesimen dan dipotong pada area mahkota dekat CEJ kemudian dihaluskan. Spesimen dikelompokkan ke dalam enam kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dan kelompok yang disikat dengan SLS 1% dengan durasi 3 menit, 5 menit, 8 menit dan 10 menit. Perlakuan diulang selama 7 hari. Hasil pengamatan AFM memperlihatkan perbedaan antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyikatan menggunakan SLS dapat menurunkan kekasaran permukaan, memperkecil diameter tubulus dentin, menurunkan tinggi dentin intertubuler dan memperlebar jarak dentin intertubuler. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa SLS dapat menyebabkan abrasi pada struktur hidroksiapatit dan merusak kolagen pada dentin.
Item Description:2085-546X
2622-4720
10.24815/cdj.v10i1.10613