Komponen Sistem Hematopoitik Sebagai Bioindikator Tingkat Keterpaparan Radiasi Pada Pekerja/Operator Radiologi

Pemantauan dosis radiasi secara biologi memberikan kontribusi penting terhadap perkiraan dosis kumulatif paparan radiasi dalam studi epidemiologi khususnya dalam kasus tanpa keberadaan dosimeter fisika. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat paparan radiasi pada operator radiologi dengan mengana...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Terubus Terubus (Author)
Format: Book
Published: Universitas Muhammadiyah Malang, 2011-05-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_fa4eadbdd6c240718ea9459b94d0d67a
042 |a dc 
100 1 0 |a Terubus Terubus  |e author 
245 0 0 |a Komponen Sistem Hematopoitik Sebagai Bioindikator Tingkat Keterpaparan Radiasi Pada Pekerja/Operator Radiologi 
260 |b Universitas Muhammadiyah Malang,   |c 2011-05-01T00:00:00Z. 
500 |a 10.22219/jk.v2i1.478 
500 |a 2086-3071 
500 |a 2443-0900 
520 |a Pemantauan dosis radiasi secara biologi memberikan kontribusi penting terhadap perkiraan dosis kumulatif paparan radiasi dalam studi epidemiologi khususnya dalam kasus tanpa keberadaan dosimeter fisika. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat paparan radiasi pada operator radiologi dengan menganalisis kompartemen darah, yang meliputi jumlah total sel darah putih, limfosit, monosit, neutrofil, eosinofil, basofil, total sel darah merah, PCV, hemoglobin, dan trombosit. Secara statistik tidak ada perbedaan bermakna antara variabel kompartemen darah dengan umur, jenis kelamin, masa kerja, frekuensi paparan. Sample pada penelitian adalah semua operator (radiographer) di Instalasi radiodiagnostik RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto. Hasil analisis sistem hematologi dibandingkan dengan petugas adsminitrasi (non paparan). Dan ada perbedaan bermakna antara variabel frekuensi paparan dengan diagnostik colon in 1oop, di mana jumlah analisis leukosit p = 0,041 < alfa = 0,05 dan hemoglobin p = 0,044 < alfa = 0,05. Dan hasil pemantauan paparan radiasi lingkungan kerja = 0,37 miuSv miuSv/jam, sudah memenuhi standar yang berlaku. Hal ini telah sesuai dengan surat keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir nomor: O1/KA-BAPETEN/ V-99. Di mana dosis lingkungan kerja adalah < 25 miuSv miuSv/jam (2,5 mRem/Jam). Dari hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa dosis paparan pada operator radiologi berupa penurunan jumlah kompartemen leukosit, eritrosit, PCV dan hemoglobin. Sistem proteksi radiasi harus ditunjang dengan sistem manajemen proteksi radiasi dan perbaikan berkelanjutan sesuai dengan perkembangan yang ada. 
546 |a EN 
546 |a ID 
690 |a sistem hematologi 
690 |a dosis paparan 
690 |a sinar hambur 
690 |a pengendalian radisi 
690 |a Nursing 
690 |a RT1-120 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n Jurnal Keperawatan, Vol 2, Iss 1 (2011) 
787 0 |n https://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/478 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2086-3071 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2443-0900 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/fa4eadbdd6c240718ea9459b94d0d67a  |z Connect to this object online.