Makna estetik dan simbolik motif Liman dan Dalimadalam konsep sadguna pada Keraton Cirebon PeriodeKasepuhan I (1678-1698) - Kasepuhan II (1698-1723) / Husen Hendriyana
Keraton Cirebon yang telah berdiri sejak tahun 1479 (Wahju, 2005:505), (Sunardjo, 1983:3), yang telah mengalami perkembangan periodisasi kekuasaan dan budayanya yang sangat panjang, serta telah menghasilkan beberapa produk kebudayaan berwujud seni hias yang sangat beragam bentuk dan jenisnya. Seni h...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
Universiti Teknologi MARA, Perak,
2017.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Keraton Cirebon yang telah berdiri sejak tahun 1479 (Wahju, 2005:505), (Sunardjo, 1983:3), yang telah mengalami perkembangan periodisasi kekuasaan dan budayanya yang sangat panjang, serta telah menghasilkan beberapa produk kebudayaan berwujud seni hias yang sangat beragam bentuk dan jenisnya. Seni hias dalam bentuk motif-motif yang ditemukan di lingkungan keraton memiliki keindahan yang khas dan unik. Melalui penelusuran tulisan-tulisan sejarah mengenai kebudayaan Cirebon yang ada sesuai dengan silsilah penguasa keraton Cirebon versi Naskah Mertasinga (Wahju, 2005:503-506), dapat diprediksi munculnya bentuk visual (motif) yang menghiasi artifak keraton Kasepuhan Cirebon itu berada pada periode akhir masa Sunan Gunung Jati, yaitu masa Pangeran Agung (Panembahan Ratu I) hingga kekuasaan Sultan Raja Kasepuhan II (Saleh, 1985:2). Berdasarkan pemetaan hasil penelusuran awal penelitian ini motif hias yang muncul pada masa periode kekuasaan tersebut memiliki keunikan dan kekhasan yang menarik untuk diteliti. |
---|---|
Item Description: | https://ir.uitm.edu.my/id/eprint/32542/1/32542.pdf |