SIKAP PUSTAKAWAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI TERHADAP KEBIJAKAN PELARANGAN BAHAN PUSTAKA DI INDONESIA
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini mengakibatkan terjadinya ledakan informasi dalam berbagai bentuknya, sehingga tidak mungkin bagi lembaga yang bergerak dalam penyediaan informasi, termasuk perpustakaan akan dapat menghimpun, menyimpan, mengolah dan menyebarkan secara mandiri. D...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2011.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
MARC
LEADER | 00000 am a22000003u 4500 | ||
---|---|---|---|
001 | repoum_1415 | ||
042 | |a dc | ||
100 | 1 | 0 | |a Santoso, Hari |e author |
245 | 0 | 0 | |a SIKAP PUSTAKAWAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI TERHADAP KEBIJAKAN PELARANGAN BAHAN PUSTAKA DI INDONESIA |
260 | |c 2011. | ||
500 | |a http://repository.um.ac.id/1415/1/Sikap%20pustakawan%20perpustakaan%20perguruan%20tinggi%20terhadap%20kebijakan%20pelarangan%20bahan%20pustaka%20di%20indonesia.pdf | ||
520 | |a Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini mengakibatkan terjadinya ledakan informasi dalam berbagai bentuknya, sehingga tidak mungkin bagi lembaga yang bergerak dalam penyediaan informasi, termasuk perpustakaan akan dapat menghimpun, menyimpan, mengolah dan menyebarkan secara mandiri. Dalam hal ini perpustakaan dituntut untuk dapat membangun kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait ,terutama dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat pemakainya. Oleh karena itu dalam pembinaan koleksi harus dirancang dengan cermat dan matang sehingga tujuan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dapat terwujud. Pada dasarnya informasi apapun wujudnya harus disebarkan kepada masyarakat pemakai agar memiliki nilai guna. Namun seringkali penyebaran informasi banyak menghadapi gangguan dengan adanya sensor, penarikan kembali buku atau majalah dari peredaran dan yang paling menyedihkan adalah pembakaran (Sulistyo-Basuki,1991:113-116). Untuk itu agar bahan pustaka tetap dapat diakses oleh pemakai tanpa adanya kekuatiran akan timbulnya keresahan, perpustakaan perlu melaksanakan filterisasi atau penyaringan terhadap kandungan isi sumber informasi melalui kegiatan sensor dengan terus mempertimbangkan kebutuhan pemakai , nilai keterpakaian sumber informasi dan mengacu pada prinsip-prinsip sensor dan penarikan dari peredaran terhadap buku-buku terlarang. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukan Benge (1975:72-28) bahwa untuk menghindari adanya keresahan dan sekaligus merupakan kontrol sosial, maka sensor terhadap informasi perlu dilakukan. | ||
546 | |a en | ||
690 | |a Z719 Libraries (General) | ||
655 | 7 | |a Article |2 local | |
655 | 7 | |a PeerReviewed |2 local | |
787 | 0 | |n http://repository.um.ac.id/1415/ | |
856 | 4 | 1 | |u http://repository.um.ac.id/1415/ |z Link Metadata |